WahanaNews.co | Startup platform kesejahteraan atau kesehatan finansial, Wagely, mendapatkan tambahan dana sebesar US$ 8,3 juta dalam ronde pendanaan pra-seri A.
Dana tambahan ini diperoleh dalam kurun waktu tujuh bulan setelah ronde pendanaan awal yang sukses pada tahun lalu.
Baca Juga:
Ajak 15 Startup ke Singapura, Menkop UKM Sebut Startup Lokal Siap Go Global
Saat ini Wagely diketahui tengah meningkatkan kinerja platform-nya dalam membantu pekerja di wilayah Indonesia dan Bangladesh.
Dengan mengakses sebagian dari gaji yang mereka peroleh, terutama di saat mereka membutuhkan dana darurat.
Diluncurkan pada 2020, Wagely membangun platform kesejahteraan finansial holistik dengan solusi utama berupa Earned Wage Access (EWA), atau yang sering disebut “gaji instan”.
Baca Juga:
Inovasi Tanpa Batas: Kiprah Feby M Faisal di Dunia Startup
Produk EWA dari Wagely memungkinkan pekerja dari perusahaan yang menjadi mitra Wagely untuk mengakses sebagian dari gaji yang mereka peroleh secara real-time, yang terhitung dari total jumlah hari mereka telah bekerja.
Konsep ini telah terbukti berhasil di beberapa pasar dunia dan telah diadopsi oleh beberapa organisasi terkemuka.
Di antaranya Walmart, Pizza Hut, dan Visa, untuk mengurangi pergantian karyawan, menambah produktivitas, dan meningkatkan penghematan biaya bisnis.
Di Indonesia, pengguna platform tersebut naik 10 kali lipat (YoY) dari tahun 2021.
Pertumbuhan ini didukung dengan kemitraan bersama deretan perusahaan terbesar di Indonesia.
Termasuk British American Tobacco, Ranch Market, Adaro Energy, dan Medco Energi.
Dalam pendanaan ini, putaran oversubscribed ini dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dengan partisipasi dari investor pendukung saat ini.
Termasuk Integra Partners, Asian Development Bank, Global Founders Capital, Trihill Capital, Blauwpark Partners, dan 1982 Ventures.
Total dana yang berhasil terkumpul mencapai US$ 14 juta dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Kemudian, Wagely juga mengungkapkan bahwa perusahaan telah mendapatkan dukungan dari Central Capital Ventura, yang merupakan perusahaan modal ventura dari Bank Central Asia (BCA).
Investasi pada Wagely ini mendukung komitmen untuk memperluas ekosistem finansial digital dan mendorong solusi kesejahteraan finansial di seluruh wilayah Indonesia.
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, mengatakan, dengan pertumbuhan pesat dari Wagely dalam beberapa kuartal terakhir.
Wagely diyakini akan menjadi mitra pilihan bagi banyak perusahaan besar yang berkomitmen untuk mengadakan perubahan dalam kesejahteraan finansial para pekerja di Indonesia dan sekitarnya.
"(Wagely) telah memperbaiki kehidupan jutaan pekerja di seluruh wilayah Asia, di mana lebih dari 75 persen penduduknya hidup dan bergantung dari gaji ke gaji,” katanya.
Pendanaan pra-seri A hadir hanya dalam beberapa bulan setelah wagely berekspansi ke Bangladesh, yang merupakan rumah bagi penghasil tenaga kerja terbesar ke-7 di dunia.
Tobias Fischer, CEO dan Co-Founder wagely mengatakan, dengan ekspansi itu, pihaknya telah beroperasi di dua pasar terbesar di wilayah Asia yang mempekerjakan lebih dari 150 juta pekerja.
"Kami bersemangat untuk menyediakan platform kesejahteraan finansial dari Wagely kepada produsen pakaian terkemuka di Bangladesh, termasuk SQ Group, Classic Composite, dan Vision Garments," tambahnya.
Perolehan modal baru ini akan mendukung Wagely dalam mengakselerasi posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia dan Bangladesh dalam kategori kesehatan finansial khususnya EWA.
Serta, memacu pengembangan platform kesejahteraan finansial secara holistik, yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini.
"Akses instan dalam memperoleh gaji kini memainkan peran penting bagi para pengusaha dalam mengurangi pembiayaan, meningkatkan produktivitas, serta memberi kesejahteraan bagi pekerja," ungkapnya. [gun]