Voyager mengamati Neptunus hampir terus menerus dari Juni hingga Oktober 1989. Sekarang Voyager 2 menuju keluar tata surya, menyelam di bawah bidang ekliptika dengan sudut sekitar 48 derajat dan kecepatan sekitar 470 juta kilometer per tahun.
Neptunus adalah planet pertama yang ditemukan tidak dengan peneropongan observatorium, melainkan dengan menggunakan matematika pada 1781.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
John Couch Adams dari Inggris dan Urbain Jean Joseph Leverrier dari Prancis menggunakan matematika untuk memprediksi bahwa gravitasi dari planet lain di luar Uranus memengaruhi orbit Uranus.
Baru-baru ini NASA dikabarkan tak sengaja memutus kontak dengan Voyager 2 yang berjarak 19,9 miliar kilometer dari Bumi. Hal ini disebabkan antena Voyager 2 yang bergeser 2 derajat.
Menurut pernyataan dari NASA Jet Propulsion Laboratory (JP NASA), para ilmuwan kehilangan kontak dengan wahana ini pada tanggal 21 Juli setelah secara tidak sengaja menyebabkan Voyager 2 memiringkan antenanya menjauhi Bumi sekitar dua derajat, mengutip Live Science.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Karena tidak dapat mengirim atau menerima pesan dari Deep Space Network NASA, Voyager 2 kini terombang-ambing dan sendirian dalam kegelapan ruang angkasa, setelah meninggalkan tepi luar tata surya pada November 2018.
Namun, pemadaman radio hanya bersifat sementara,. Voyager 2 diprogram untuk mengatur ulang pengarahan antenanya beberapa kali setiap tahun agar tetap berhubungan dengan Bumi saat ia melayang semakin jauh. Penyetelan ulang berikutnya dijadwalkan pada 15 Oktober, pada saat itu komunikasi dengan Voyager 2 akan dilanjutkan.
Sementara itu, JPL NASA dalam sebuah unggahan di Twitter menyebutkan Deep Space Network telah menangkap sinyal dari Voyager 2 saat melakukan pemindaian rutin dari langit.