WahanaNews.co | Windows 7 diluncurkan resmi pada Oktober 2009. Meskipun Microsoft "secara resmi" mengakhiri dukungan pada 14 Januari 2020, sistem operasi legendaris kini benar-benar tamat riwayatnya.
Seperti dilansir Bleeping Computer, Microsoft mengakhiri dukungan software untuk program Extended Security Updates (ESU) untuk Windows 7 pada Selasa, 10 Januari 2023. Bahkan Windows 7 edisi Professional dan Enterprise tidak akan lagi menerima pembaruan keamanan yang diperpanjang untuk menangkal kerentanan.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
ESU sendiri menjadi pilihan terakhir bagi pelanggan yang masih perlu menjalankan produk Microsoft lawas setelah masa dukungan berakhir pada sistem Windows 7.
Tidak hanya Windows 7, Microsoft juga secara resmi menghentikan perpanjangan dukungan untuk Windows 8.1 yang diluncurkan pada November 2013. Selain itu, banyak pengembang pihak ketiga juga menghentikan dukungan untuk versi Windows yang lebih lama.
Google mengakhiri dukungan Chrome untuk Windows 7 dan 8.1 pada hari Selasa, dan Microsoft Edge 109 juga akan menjadi pembaruan Edge terakhir dari versi Windows ini.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Apa yang terjadi jika sistem operasi tidak lagi didukung?
Ketika pengembang seperti Microsoft berhenti mendukung perangkat lunak mereka sendiri, itu tidak berarti bahwa perangkat lunak tersebut berhenti berfungsi. Setelah 10 Januari, Anda masih dapat mengunakan PC yang menjalankan Windows 7 atau 8.1, dan kemungkinan besar akan berjalan sama seperti sebelumnya. Hal yang sama berlaku untuk Chrome dan Edge.
Namun, masalah sebenarnya bukanlah Microsoft berhenti menambahkan fitur baru ke Windows 7, yang telah lama dihentikan. Sebaliknya, masalahnya adalah perusahaan tidak akan lagi merilis tambalan keamanan baru, membuat menjalankan Windows 7 dan 8.1 sangat berbahaya di tahun 2023.
Patch keamanan adalah bagian penting dari kehidupan digital. Perangkat lunak pada dasarnya punya celah yang mungkin bisa ditemukan oleh pengembang, peneliti, atau orang jahat. Jika penjahat menemukan cara untuk mengeksploitasi kerentanan tersebut pada pengguna, mereka dapat mengambil kendali dan mencuri data Anda atau menggunakannya untuk tebusan.
Risiko ini ada dengan OS apa pun, namun biasanya pengembang akan menambal kerentanan saat ditemukan. Tetapi tanpa pembaruan keamanan seperti halnya dengan Windows 7 dan 8.1, ini membuka lebar pintu bagi orang jahat.
Secara teknologi, Windows 7 masih bekerja dengan sangat baik. Namun usianya sudah hampir 13 tahun, secara resmi tidak aman untuk digunakan semua orang. Karena itu jika Anda masih menggunakan Windows 7 atau 8.1, saatnya untuk memutakhirkan.
"Sebagian besar perangkat Windows 7 tidak akan memenuhi persyaratan perangkat keras untuk meningkatkan ke Windows 11, sebagai alternatif, PC Windows 7 yang kompatibel dapat ditingkatkan ke Windows 10 dengan membeli dan menginstal perangkat lunak versi lengkap," jelas Microsoft.
"Sebelum berinvestasi dalam pemutakhiran Windows 10, harap pertimbangkan bahwa Windows 10 akan mencapai akhir masa dukungannya pada 14 Oktober 2025."
Microsoft merekomendasikan pelanggan dengan perangkat yang tidak memenuhi persyaratan teknis untuk rilis Windows yang lebih baru untuk menggantinya dengan perangkat yang mendukung Windows 11 untuk memanfaatkan kemampuan perangkat keras terbaru.
Saat ini, Windows 7 berjalan di lebih dari 11% dari semua sistem Windows di seluruh dunia, sementara Windows 8.1 digunakan oleh 2,59% pelanggan Microsoft, menurut Statcounter GlobalStats.[zbr]