WahanaNews.co, Jakarta - Jakarta, Tangerang dan New Orleans, AS, mencatat rekor sebagai salah satu kota dengan hari terpanas beruntun terpanjang di dunia.
Menurut studi yang dilakukan oleh Climate Central, sebuah yayasan nirlaba yang terdiri dari ilmuwan dan komunikator yang fokus pada penelitian perubahan iklim dan dampaknya, periode terpanas beruntun ini mencapai 17 hari.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Studi Climate Central ini merangkum data dari 920 kota di seluruh dunia, yang berasal dari 175 negara, selama periode 12 bulan mulai dari 1 November 2022 hingga 31 Oktober 2023.
Dari 14 kota yang dianalisis di Indonesia, 9 di antaranya mengalami periode hari terpanas beruntun.
Dalam peringkat global, 3 dari 9 kota di Indonesia masuk dalam 10 besar kota dengan hari terpanas beruntun di seluruh dunia.
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
3 Kota Indonesia masuk Top 10 kota bersuhu terpanas terpanjang dunia [WahanaNews.co/Report Climate Central via detikEdu].
Jakarta dan Tangerang menduduki peringkat kedua dalam daftar kota-kota di seluruh dunia yang mengalami periode hari terpanas beruntun (heat streaks) selama 17 hari, mulai dari tanggal 7 Oktober hingga 24 Oktober.
Ini merupakan temuan yang diumumkan dalam rilis, dikutip dari detikEdu, Sabtu (11/11/2023).
Selain Jakarta dan Tangerang, Kota New Orleans di Amerika Serikat (AS) juga berada di posisi ini, sejak 30 Juli sampai 15 Agustus 2023. Sementara itu, Kota Houston, AS menduduki peringkat teratas dengan 22 hari beruntun, sejak 31 Juli sampai 21 Agustus 2023.
Ada pula Bekasi di peringkat keempat dengan 15 hari terpanas beruntun terpanjang dari 7 Oktober sampai 22 Oktober 2023. Bersamaan di peringkat keempat ini ada Kota San Antonio (AS), Zapopan dan Guadalajara (Meksiko).
Berikut top 10 kota di dunia dengan hari terpanas beruntun terpanjang di dunia versi hasil studi Climate Central:
Secara umum, hasil studi Climate Central ini menyatakan suhu global kembali mencatat rekor baru dalam 12 bulan terakhir, mulai dari November 2022 hingga Oktober 2023. Per Kamis, 9 November 2023, suhu global mengalami kenaikan lebih dari 1,3 derajat Celcius. Ini menandai terjadinya periode terpanas sepanjang sejarah dalam satu tahun.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada awal November 2023 merilis ada anomali atau keanehan suhu pada Oktober 2023.
Dilansir dari laman BMKG, berdasarkan analisis dari 117 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata bulan Oktober 2023 adalah sebesar 27,7 °C. Normal suhu udara klimatologis untuk bulan Oktober 2023 periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 27,0 °C (dalam kisaran normal 20,1 °C - 28,6 °C).
Artinya, ada kenaikan 0,7 °C di Oktober 2023 dibanding periode Oktober 1991-2020. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan Oktober 2023 ini merupakan nilai anomali tertinggi sepanjang periode pengamatan sejak 1981.
Menurut data BMKG, nilai suhu rata-rata tertinggi pada Oktober 2023 ada di kota berikut:
Semarang (30,4-30,6 °C)
Cirebon (30,6 °C)
Majalengka (30,6 °C)
Surabaya (30,5 °C)
Data Climate Central dan BMKG memang berbeda. Tapi satu hal yang sama, kenaikan suhu tidak terbantahkan.
Versi BMKG, terjadi kenaikan suhu 0,7 °C per Oktober 2023 dibanding periode 1991-2020. Versi Climate Central, ada kenaikan suhu lebih dari 1,3 °C dari periode November 2022-Oktober 2023.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]