WahanaNews.co | Wuling Motors mengakui hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan asal Inggris, NimbleFins, menunjukan adanya korelasi intensitas penggunaan fitur Ultra fast Charging berpengaruh terhadap penurunan Kesehatan baterai kendaraan listrik.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko, mengakui semakin sering menggunakan Ultra fast charging maka berpengaruh menurunkan kesehatan baterai mobil listrik. Bahkan secara rinci dia menyebut baterai lithium secara spesifik terdampak.
"UFC (ultra fast charging) atau fast charging secara umum. Klaim dari artikel itu benar, risiko itu memang terjadi di semua baterai berbasis lithium yang bisa diisi ulang," kata Danang di Senayan Jakarta.
Baca Juga:
Wuling Gelar Customer Gathering Bertajuk "Green Drive Festival" Bentuk Perayaan 1.000 Air Ev
Danang merinci kondisi ini terjadi karena arus listrik yang dialirkan ke baterai terbilang besar sehingga menyebabkan peningkatan suhu baterai.
"Apakah mengurangi masa pakai baterai? Iya, dan itu akan terasa signifikan jika kita jadikan itu (pengisian cepat) menjadi sebuah kebiasaan," ucap Danang.
Diketahui ketiga mobil listrik pabrikan berlogo lima berlian tersebut menggunakan baterai berjenis Lithium Ferro-Phosphate (LFP). Namun Danang menggarisbawahi kondisi ini juga berpengaruh terhadap barang elektronik lainnya.
Baca Juga:
Pemerintah Akan Gelontorkan Rp 350 Miliar untuk Subsidi Listrik Tahun 2024
Cara Menjaga 'Kesehatan' Baterai dari 'Demam'
Para insinyur sudah mengantisipasi kondisi peningkatan suhu baterai. Yakni, punya regulator temperatur supaya kenaikan suhu bisa seminimal mungkin terjadi pada baterai mobil listrik.
Meminimalisir kenaikan suhu baterai dilakukan dengan berbagai metode. Ada yang berupa cairan yang dikontrol secara cerdas lewat komputerisasi maupun lewat hembusan udara.
Kemudian Aftersales Director Wuling Motor, Maulana Hakim, mengatakan ada teknologi yang bisa memutus secara otomatis apabila pengisian daya membuat suhu baterai meningkat. Teknologi ini dihadirkan untuk menjaga usia kapasitor dan baterai.
"Ada indikator jika dia melebihi batas ambang tertentu dia akan melakukan cut off. Jadi harapan kita sih baterai dengan sistem yang rumit ini bisa aman," ujar Maulana.