WahanaNews.co | Polisi meringkus 3 orang pelaku penembakan yang menewaskan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (Bais) Kapten Inf Abdul Majid di Pidie, Aceh. Operasi penangkapan dipimpin langsung oleh Kapolres Pidie serta dibackup oleh Polisi Militer dan Polda Aceh.
“Pelaku yang ditangkap adalah D (43) bekerja sebagai petani dan berperan sebagai penyedia senjata. Lalu F (42), tukang cukur, sebagai eksekutor, serta M (41) bekerja sebagai wiraswasta sebagai perencana pertemuan dan kenal dengan korban,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Rabu malam (24/11/2021).
Baca Juga:
Mantan Shift Manager SPBU Shell Nekat Merampok, Bawa Kabur Rp 60 Juta
Penembakan ini berawal dari pelaku M mengajak korban untuk bertemu. Setelah di tempat yang sudah ditentukan, dua pelaku lain menunggu dan melakukan perampokan.
Perampokan ini telah direncanakan oleh ketiga pelaku sehari sebelum menjalankan aksinya di kebun cabe milik pelaku D.
“Motif penembakan ini adalah murni perampokan dan puluhan juta uang korban turut diambil oleh pelaku,” tutur Dedi.
Baca Juga:
Polres Tangerang Selatan Tangkap Perampok Bersenjata Api Rampok Uang Rp60 Juta di SPBU
Motif penembakan itu adalah perampokan. Uang sebesar Rp35 juta milik korban disita dari tangan pelaku.
Selain F, polisi juga menangkap tersangka D (43) yang berprofesi sebagai petani. D disebut sebagai penyedia senjata. Dia ditangkap di wilayah Kecamatan Sakti, Pidie, sekitar pukul 00.20 WIB.
Berikutnya tersangka M (41), seseorang yang disebut mengenal dan mengetahui pekerjaan sehari-hari Kapten Abdul Majid. Tersangka M yang berprofesi wiraswasta ini ditangkap di Banda Baru, Pidie Jaya, sekitar pukul 06.00 WIB.
Sehari sebelum kejadian, ketiga pelaku bertemu di kebun cabai milik tersangka D. Mereka merencanakan perampokan terhadap Kapten Abdul Majid.
Esoknya, Kamis (28/10/2021), tersangka M menghubungi korban untuk bertemu di lokasi, Jalan Lhok Krincong Desa Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie. Korban datang dengan mengendarai mobil bersama seorang rekannya.
"Rekan korban ini sebagai saksi. Anggota TNI juga. Keterangan dari saksi anggota (TNI) inilah yang bisa membawa kita mengungkap kasus ini," tutup Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy. [qnt]