WahanaNews.co, Jakarta - Momen ketika jemaah meninggalkan lokasi salat Idulfitri ketika khatib menyampaikan khotbah viral. Pasalnya, isi ceramah menyangkut dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan oleh pejabat negara.
Video yang diunggah di X (dahulu Twitter) oleh @merapi_uncover itu menyatakan peristiwa itu terjadi di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.
Baca Juga:
Jemaah Salat Id Tinggalkan Khatib Gegara Bahas Politik, Ini Penjelasan Kemenag
Berikut fakta-faktanya, melansir CNN Indonesia, Jumat (12/4/2024):
1. Isi Khotbah Dugaan Kecurangan Pemilu
Dalam khutbahnya, sang khatib menyinggung dugaan pemilu yang dilakukan oleh pejabat negara dan menjadi terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.
Baca Juga:
PJ Bupati Tapteng Isi Ceramah Tarawih di Masjid Taqwa Sibuluan
"... oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru di terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata sosok khatib dalam video singkat itu.
Lalu, samar-samar terdengar riuh dari arah para jamaah saat khatib tersebut menyampaikan khotbahnya sambil beberapa meninggalkan lokasi.
2. Kemenag Bantul Susuri Kebenaran Video
Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Shidqi mengaku telah menginstruksikan jajarannya di KUA Banguntapan untuk menelusuri kebenaran video tersebut.
Hasilnya, diketahui bahwa salat idulfitri di Lapangan Tamanan tersebut diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat.
3. Khatib Seorang Dosen
Berdasarkan hasil konfirmasi jajaran KUA kepada ketua PHBI setempat, sosok khatib tersebut diketahui merupakan seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Saat khotbah yang bersangkutan menyinggung bab politik, diperkirakan sebanyak 25 persen jamaah angkat kaki dari lapangan.
"Betul bahwa, di tengah khutbah, sebagian jamaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu," demikian hasil klarifikasi yang diterima Ahmad.
4. Panitia Acara Minta Maaf
Panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian ini.
Ketua PHBI Tamanan Sujendro Nugroho mengatakan panitia tahun ini terlalu fokus ke kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran.
Sementara itu, panitia juga kesulitan mencari khatib untuk salat Idulfitri karena para ustaz sudah terjadwal mengisi ceramah di tempat lain.
Apalagi, dosen yang bersangkutan dulu juga sudah pernah diminta menjadi khatib oleh panitia PHBI Tamanan dan kala itu materi ceramahnya masih dianggap biasa saja.
"Kami mohon maaf untuk itu," kata Sujendro saat dihubungi, Jumat (12/4).
5. UAD Buka Suara
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta angkat suara usai dikaitkan dengan khatib berinisial UC itu.
Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD Ariadi Nugraha mengakui UC memang pernah menjadi bagian dari kampus selaku dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) hingga berakhir 2022 lalu.
Namun saat ini UC sudah tak lagi aktif mengajar di kampus.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan," kata Ariadi dalam keterangan resminya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]