WahanaNews.co | Joko Widodo alias
Jokowi telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sebanyak dua periode.
Namun, beredar hasil
survei yang menyebutkan bahwa 85 persen masyarakat
Indonesia mendukung Jokowi menjabat
sebanyak tiga periode.
Baca Juga:
Jokowi Dikabarkan Kritis dan Masuk RS, Ternyata Cuma Video Lama di Malioboro
Narasi
yang beredar itu adalah sebagai berikut:
"SURVEI 85% MASYARAKAT
INDONESIA DUKUNG JOKOWI 3 PERIODE."
Lantas, benarkah hasil
survei tersebut?
Baca Juga:
Tanpa Nama Jokowi, Tiga Kandidat Berebut Kursi Ketum PSI Via E-Voting 12–18 Juli
Berdasarkan hasil penelusuran dari Jabar Saber Hoaks, tidak ada informasi valid terkait hasil survei tersebut.
Saat melakukan pencarian di Google mengenai
hasil survei sebesar
85 persen masyarakat Indonesia mendukung Jokowi menjabat sebanyak tiga periode itu, tidak ditemukan artikel terkait.
Selain itu, Jokowi sendiri
disebutkan menolak usulan jabatan Presiden menjadi tiga periode, dan mengatakan jika yang mengusulkan hanya bertujuan mencari muka.
"Ada yang ngomong Presiden dipilih
tiga periode. (Mereka yang usul) itu, satu ingin menampar muka saya, kedua ingin
mencari muka, ketiga ingin menjerumuskan, itu saja," ucap Jokowi, dikutip dari Antara, Rabu (6/1/2021).
Usulan penambahan jabatan
Presiden menjadi tiga periode itu
karena
adanya rekomendasi MPR periode 2014-2019 untuk mengamandemen
UUD 1945.
Namun, rekomendasi tersebut hanya sebatas Garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
Menurut Wakil Ketua MPR RI dari fraksi PPP, Arsul Sani, usulan
penambahan jabatan Presiden menjadi
tiga periode itu awalnya
dari anggota DPR Fraksi NasDem, salah
satu partai pendukung Jokowi.
"Sejak awal sudah saya sampaikan, saya ini produk dari pemilihan
langsung,
sehingga saat ini ada keinginan untuk amandemen, jawaban saya, apakah bisa
amandemen dibatasi? Untuk urusan haluan negara (saja), jangan menebar ke mana-mana," ujar Jokowi.
"Jadi lebih baik tidak usah amandemen. Kita konsentrasi saja ke
tekanan-tekanan eksternal yang bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan,"
sambungnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka mengenai
adanya hasil survei sebesar 85
persen masyarakat Indonesia mendukung
Jokowi menjabat sebanyak tiga periode, adalah tidak benar.
Oleh
sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaksmisleading
contentatau konten yang menyesatkan. [dhn]