WahanaNews.co | Alec Baldwin mengungkapkan penembakan fatal di lokasi syuting filmnya sebagai "satu dalam satu triliun momen". Alec menyebut dia mendukung pembatasan penggunaan senjata sungguhan dalam film dan acara televisi, pada Sabtu (30/10)
Baldwin, berbicara dengan wartawan untuk pertama kalinya sejak dia secara tidak sengaja membunuh sinematografer Halyna Hutchins dengan pistol yang dia diberitahu tidak berpeluru, mengatakan dia telah diminta untuk tidak mengomentari penyelidikan oleh pihak berwenang di Santa Fe, New Mexico.
Baca Juga:
Jenderal Maruli Tegaskan, Prajurit TNI Pelaku Penembakan 3 Polisi di Lampung Bakal Dipecat
"Saya tidak diizinkan membuat komentar apa pun karena ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung," kata aktor itu kepada wartawan dalam percakapan mendadak di pinggir jalan dengan fotografer dan kru kamera yang bertemu dengannya di sebuah kota kecil di Vermont.
"Kami dengan sabar menunggu departemen sheriff memberi tahu kami apa hasil penyelidikan mereka," kata Baldwin.
Hutchins (42) tewas dan Joel Souza, sutradara film indie Barat "Rust", terluka ketika Baldwin menembakkan pistol yang berisi peluru asli selama latihan di lokasi syuting pada 21 Oktober. Baldwin telah diberitahu bahwa senjata itu aman digunakan.
Baca Juga:
Kasus Penembakan Bos Rental: Permohonan Restitusi Ditolak, Ini Alasan Hakim
Usai peristiwa tragis itu, tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap siapa pun, dan Departemen Sheriff Santa Fe mengatakan penyelidikannya akan memakan waktu untuk diselesaikan. Masih belum jelas bagaimana senjata asli sampai ke lokasi syuting.
Baldwin menyebut Hutchins temannya dan mengatakan keluarganya "diliputi kesedihan".
"Ada kecelakaan insidental di set film dari waktu ke waktu, tapi tidak ada yang seperti ini. Ini adalah satu dari satu triliun momen," katanya.