WahanaNews.co | Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, secara terbuka mengkritik membengkaknya anggaran pengerjaan sirkuit balap Formula E dari Rp50 miliar menjadi Rp60 miliar.
Gembong mengatakan uang Rp10 miliar bukan jumlah yang sedikit. Uang itu, kata dia, seharusnya dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti mengatasi banjir di Jakarta.
Baca Juga:
Kemenangan Pascal Wehrlein di Miami E-Prix 2025 Bawa Angin Segar Formula E Jakarta E-Prix 2025
"Itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu," kata Gembong saat dihubungi, Senin (7/3).
Ia mengatakan, kenaikan anggaran itu juga menunjukkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak matang dalam perencanaan.
Menurutnya, bila proyek sudah dilelang dengan nominal yang ditentukan, pelaksanaannya harus sesuai dengan harga yang disepakati.
Baca Juga:
Heru Budi Penting Tuntaskan Masalah Aset Tanah Pemprov DKI 65,94 Ha, Kasus RSSW, Tanah Cengkareng dan Formula E
Jika ada penambahan, kata dia, seharusnya ada lelang baru yang dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo dengan PT Jaya Konstruksi selalu kontraktor.
"Kalau kita merencanakan sesuatu kemudian dalam perjalanan terjadi pembengkakan yang luar biasa besar Rp10 miliar itu luar biasa besar itu. Artinya perencanaan dari Jakpro yang abal-abal. Perencanaan jelas abal-abal," katanya.
Diketahui, pembangunan sirkuit untuk gelaran balap mobil Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta, menelan anggaran sekitar Rp60 miliar.
Anggaran itu menggunakan sumber dana dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Kalau di tahap ini saya masih di tahap Rp60 milliar. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event ini. Untuk sirkuit 60 miliar," kata Penanggungjawab Proyek Sirkuit Formula E, dari PT Jaya Kontruksi, Ari Wibowo, Minggu (6/3).
Jika merujuk angka yang sebelumnya tertera dalam situs eproc.jakarta-propertindo.com, angka Rp60 miliar ini mengalami kenaikan.
Dalam situs itu, lelang pekerjaan jasa rancang proyek pembangunan lintasan balap Formula E memiliki
nilai harga perkiraan (HPS) sebesar Rp50,15 miliar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui memang ada penambahan anggaran dari Rp50 menjadi Rp60 miliar.
"Seperti yang sudah disampaikan Pak Dirut Jakpro, memang ada penambahan anggaran dari 50 (miliar) ke 60 (miliar), karena sirkuit itu dibuat permanen, jadi dibuat lebih baik dan insyaallah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya," kata Riza. [rin]