WahanaNews.co | Setelah Presiden Joko Widodo menolak adanya wacana penundaan pemilu 2024, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas turut angkat bicara.
Dirinya meminta kepada politisi di negeri ini agar tidak menjerumuskan Jokowi dengan wacana penundaan pemilu 2024 tersebut.
Baca Juga:
Kapolres Rohil Siap Ciptakan Pilkada Damai dan Bangun Sinergitas Bersama MUI
"Oleh karena itu kepada para politisi yang masih punya moral dan hati nurani janganlah kalian tega menjerumuskan pak Jokowi kepada hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Anwar dalam keterangan resminya, Selasa (1/3).
Anwar menilai sudah sepatutnya Jokowi mengakhiri masa jabatannya dengan ketentuan konstitusi saat ini yakni dua periode.
Ia menyatakan sepatutnya disyukuri bila dukungan kepada Jokowi masih sangat besar saat ini. Sehingga nantinya bisa menyelesaikan jabatannya dengan terhormat dan disambut dengan derai air mata oleh rakyatnya.
Baca Juga:
Palu Berzikir: Pemkot Palu Peringati 6 Tahun Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi
"Untuk itu hal ini hendaknya benar-benar menjadi perhatian kita bersama sebagai anak negeri yang memang cinta dan sayang kepada bangsa dan negaranya dengan sepenuh hati dan dengan seluruh jiwa raganya," kata Anwar.
Anwar menilai para politikus dan pejabat negara yang mulai menyuarakan perpanjangan masa kepemimpinan Jokowi saat ini mirip seperti di masa Orde Baru.
Terlebih lagi, mereka mengklaim rakyat masih memerlukan kepemimpinan Jokowi. Padahal, Jokowi juga sudah menyatakan dengan tegas menolak rencana tiga periode atau tambah masa jabatan Presiden.
Anwar mengimbau sebagai rakyat harus sadar bahwa sejarah itu bisa berulang. la pun tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada bangsa dan orang yang kita cintai.
"Untuk itu kita merasa perlu mengingatkan dan mengimbau masyarakat luas agar ingat sejarah karena sejarah itu punya hukum besi, dimana dia akan berulang kalau situasi dan kondisi serupa juga terulang," kata Anwar.
Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 kembali berhembus baru-baru ini. Kali ini usulan datang dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Cak Imin mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dengan alasan pandemi Covid-19. Ia bahkan akan membawa usul itu ke Presiden Joko Widodo.
Jauh sebelum itu, usulan serupa pernah diutarakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Dia bilang dunia usaha menginginkan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atas nama pemulihan pascapandemi. [bay]