WahanaNews.co, Jakarta - Penyebab kematian putra seorang Perwira TNI Angkatan Udara (AU) berusia 16 tahun dengan inisial CHR, yang ditemukan meninggal di Pos Spion Ujung Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, telah terungkap.
Berdasarkan hasil autopsi, kematian CHR disebabkan oleh kehabisan darah akibat luka tusukan dengan senjata tajam. Namun, jenis senjata tajam yang mengakibatkan luka di dada CHR dan menyebabkannya meninggal pada Minggu (24/9/2023), belum dapat dipastikan.
Baca Juga:
Pulang ke Solo, Jokowi Berangkat dengan Pesawat TNI AU Via Halim
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sebilah pisau yang ditemukan berdekatan dengan jasad CHR. "Ada luka di dada.
Luka tersebut mirip dengan sayatan atau bacokan, yang menyebabkan kehilangan darah," demikian disampaikan.
"Jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," tutur Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, Selasa (26/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca Juga:
Mengenal Lebih Dekat Lanud Roesmin Nurjadin dan Lanud H. AS. Hanandjoeddin Tanjungpandan
Selain itu, dari hasil autopsi RS Kramat Jati menunjukkan bahwa CHR menderita luka bakar di sekujur tubuh hingga 91 persen.
"Jadi, semuanya terbakar tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar. Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata Hariyanto.
Untuk diketahui, derajat luka bakar dua dan tiga ini menandakan buruknya luka.
Secara medis dijelaskan, terdapat empat derajat luka bakar yakni derajat satu, dua, tiga, dan paling parah empat.
RS Polri Kramat Jati juga mendapati bahwa saat terbakar, CHR masih dalam keadaan hidup.
Hal tersebut diketahui dari jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan.
"Saat kita lihat jalan napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada (jelaga) di rongga pernapasannya," ujar Hariyanto.
"Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian. Nanti penyidik yang akan mengembangkan itu," lanjutnya.
Kini, RS Polri Kramat Jati sudah menyerahkan jenazah CHR kepada pihak keluarga.
Polisi Temukan Beberapa Barang Bukti di TKP
Dikutip dari TribunJakarta.com, polisi menemukan beberapa barang bukti di TKP meninggalnya CHR.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, pihaknya menemukan sebilah pisau hingga tutup botol.
Selain itu, juga ada baju bekas hingga celana bekas yang terbakar.
"Barang bukti yang berhasil diamankan satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar," kata Leonardus, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.com.
Terkait dengan pisau yang ditemukan, polisi belum dapat memastikan apakah pisau tersebut adalah milik CHR atau bukan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa jejak sidik jari telah hilang akibat kebakaran yang terjadi, seperti yang diungkapkan oleh Leonardus.
Selain itu, ada barang bukti lain yang ditemukan, termasuk satu map yang telah terbakar, tiga kantongan serpihan atau abu yang berasal dari barang-barang yang terbakar.
Selain itu, juga ditemukan satu tutup botol berwarna merah di sekitar jasad korban.
Hingga saat ini, menurut Leonardus, pihak berwenang telah memeriksa delapan orang saksi.
"Saat ini, ada lima saksi yang telah diperiksa, dan kami juga telah menambahkan tiga orang saksi lainnya," katanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]