WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan tanggapan mengenai modal yang dibutuhkan untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla (JK), pernah menyatakan bahwa untuk menjadi Ketua Umum Golkar diperlukan modal sebesar Rp 500 hingga Rp 600 miliar.
Baca Juga:
Deklarasi Dukungan Anak Muda Papua untuk Bahlil Lahadalia Jadi Ketua Golkar
"Enggak seperti itu," kata Bahlil di Jakarta Convention Center, Rabu (21/8/2024) malam.
Namun, Bahlil memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait modal yang ia gunakan untuk menjadi ketua umum Golkar.
Sebagai gantinya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini menyarankan media untuk bertanya langsung kepada Jusuf Kalla.
Baca Juga:
Waketum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo Dinilai Layak Gantikan Airlangga sebagai Ketum Golkar
"Tanyakan saja kepada Pak JK," ujarnya.
Sebelumnya, Jusuf Kalla pernah menyebutkan bahwa untuk menjadi ketua umum Partai Golkar dibutuhkan modal yang cukup besar.
Menurutnya, memimpin partai politik yang sudah mapan dan dikenal luas oleh masyarakat memerlukan biaya yang lebih besar.
"Sekarang, jika Anda ingin menjadi ketua umum Golkar, jangan harap bisa melakukannya tanpa modal Rp 500 - Rp 600 miliar," kata Kalla dalam sebuah seminar bertajuk Pemuda untuk Politik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Kalla juga menambahkan bahwa biaya besar untuk menjadi ketua umum tidak hanya berlaku di Golkar, tetapi hampir di semua partai politik.
Bahlil sendiri terpilih sebagai Ketua Umum Golkar melalui Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar yang berakhir pada hari Rabu kemarin. Ia terpilih secara aklamasi sebagai calon tunggal yang memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]