WahanaNews.co, Jakarta - Seorang warga di Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat melakukan protes keras atas pembangunan tempat sampah yang tak jauh dari rumah tinggalnya.
Warga bernama Tio tersebut tidak terima lantaran sampah milik warga RT 12 tersebut berdampak langsung dengan kediamannya.
Baca Juga:
2 Rumah di Cengkreng Hancur Akibat Ledakan Gas LPG 12 KG
Ia pun mengadukan masalah ini ke aparat desa setempat namun hingga kini belum ada solusinya.
Menurut Tio, ia tidak keberatan untuk membuat tempat sampah demi kebersihan lingkungan.
Namun yang menjadi persoalan adalah sampah yang berlokasi dekat rumahnya itu dibangun tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
Baca Juga:
Pemilik Bangunan di Jalan Siantan Cengkareng Lecehkan Pergub DKI No. 128/2012
"Setidaknya ada sosialisasi atau pemberitahuan kepada saya karena saya paling berdampak jika sampah itu dibangun dekat rumah saya. Apalagi saya ada warung akan mengganggu warga yang mau belanja," ungkap Tio, Senin (14/08/2023).
Tidak puas, anggota PWI Jakarta Barat ini mencoba mempertanyakan masalah sampah tersebut kepada Ketua RT 12 RW 02 Cengkareng Barat, Ronal.
Ronal dengan enteng mengaku bila pembuatan tempat pembuangan sampah diatas saluran air tersebut atas kesepakatan warga. Alasannya juga sampah itu di RT 12, bukan di RT 14. "Jadi saya tidak perlu memberitahu ke situ,” tandas Tio menirukan Ketua RT 12.
“Jawaban ini jelas tidak mencerminkan toleransi. Walaupun saya bukan warga RT 12, namun perlu memperhatikan faktor kesehatan terhadap lingkungan dampak dari adanya tempat sampah tersebut,” kata Tio.
Karena tidak puas, Tio meminta Ronal membongkar dan memindahkan TPS ke tempat yang agak jauh. Alasannya agar bau sampah tidak akan mengganggu lingkungan sekitar.
Namun permintaan itu dibalas warga lain setempat yang juga eks Lurah sambil menanyakan keberadaan Tio.
“Emang siapa kamu, oke nanti dibongkar dan dipindahkan tapi kamu siapkan semen untuk membangun kembali di tempat lain,” bentak mantan Lurah ini.
Untuk mendapatkan keadilan Tio langsung melaporkan persoalan ini kepada Ketua RW 02 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng Iwan Supardi.
“Saya sudah laporkan ke Pak RW. Saya protes kenapa buat tempat pembuangan sampah dekat rumah tanpa sosialisasi ke saya yang langsung berdampak ke saya. Kenapa Ketua RT tidak melakukan sosialisasi agar setiap rumah atau kontrakan bikin tempat sampah di depan rumah atau kontrakannya,” jelas Tio.
Menurut keterangan Tio, Dulu terdapat tempat sampah di salah satu gang di wilayah RT itu, tapi karena ada sejumlah warga yang memaksakan mobil masuk, termasuk mobil RT, jadi semua yang ada tempat sampah waktu itu menjadi tidak ada. [WahanNews/Sopian]
Menurut Iwan Supardi, persoalan ini sudah didiskusikan dengan Ronal dan sejumlah warga RT 12 dan menjawab pembangunan TPS di tempat itu atas kesepakatan warga.
Dari pengamatan Tio, ada sejumlah kontrakan di Seroja 2 wilayah RT 12 yang tidak menyediakan tempat sampah oleh pemiliknya, padahal masih ada lahan kosong untuk dibuat tempat pembuangan sampah sementara.
“Seharusnya sampah menjadi tanggungjawab masing-masing rumah atau pemilik kontrakan. Kalau belum ada, fungsi seorang RT mengimbau agar tempat pembuangan sampah dibuat di depan rumah atau kontrakan,” tegas Tio.
Bahkan, menurut informasi yang didapat, Ronal Ketua RT 12 diduga sengaja tidak mengimbau atau melakukan sosialisasi kepada pemilik rumah atau kontrakan untuk membuat TPS agar dapat dilalui mobil Ronal untuk parkir di salah satu garasi warganya di Seroja 2.
“RT yang lebih mementingkan parkir mobil dari pada tempat pembuangan sampah warga,” kata Tio.
Tio berjanji akan terus melakukan protes terkait keberadaan TPS tersebut, apalagi nanti kalau sudah musim hujan bau menyengat dari TPS akan sangat terasa.
“Saya punya hak untuk melakukan protes karena dampaknya ke rumah saya. Dan saya akan terus melakukan protes sampai TPS itu dibongkar dan dipindah ke tempat yang lebih jauh dari rumah saya,” tutup Tio.
[Redaktur: Alpredo Gutom]