WahanaNews.co | Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya tak ingin memerangi teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Methrtens, yang sudah dua bulan disandera KKB.
Jika memilih cara perang, Yudo khawatir KKB malah menjadikan warga di Papua sebagai "tameng".
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
"Saya tidak mau menggunakan cara perang. Nanti kalau cara perang, banyak penduduk yang jadi korban yang digunakan mereka sebagai 'tameng'," ujar Yudo, melansir Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Yudo mengatakan, TNI mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pembebasan pilot Susi Air.
Menurut dia, operasi pembebasan pilot Susi Air jangan sampai malah membuat nyawa masyarakat hingga tokoh setempat menjadi korban.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
"Utamakan keselamatan jiwa masyarakat dan juga tokoh-tokoh masyarakat, agama juga pemerintah daerah, khususnya bupati di suatu daerah yang terus meminta untuk supaya TNI terus berusaha semaksimal mungkin supaya tidak timbul korban," tutur Yudo.
Sementara itu, Yudo gusar ketika ditanya terus-terusan oleh awak media terkait pembebasan pilot Susi Air.
Dia meminta perkembangan pembebasan pilot Susi Air tidak terlalu diekspos karena hal itu justru membuat KKB bangga.
"Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial yang kita gelar bersama Polri," ucap Yudo.