WahanaNews.co | Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers resmi dimutasi dari Subdit IV Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ke Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Bila sebelumnya polisi nyentrik ini berdandan sangar setiap mengungkap aksi kejahatan, kini perawakannya sedikit lebih rapi.
Baca Juga:
Duga Admin Medsosnya Masih Labil, Humas Polda Kalteng Minta Maaf
Jika dulu setelannya selalu memakai kaus metal, hardcore atau bergambar tengkorak, kini ia wajib menggunakan seragam dinas berwarna biru tua.
Seperti yang dibagikan dalam akun Instagram-nya baru-baru ini, Jacklyn yang biasanya membiarkan rambut gondrongnya terurai bebas, kini harus dikuncir ke dalam dan ditutup dengan topi agar terlihat rapi.
"Tidak percuma lapor polisi," ucap Jacklyn, dalam video yang diunggahnya untuk mengampanyekan bahwa polisi merupakan pelindung masyarakat.
Baca Juga:
Polri Lagi Jadi Sorotan, Dua Kapolsek Dicopot dalam Sepekan
Dalam video itu, ia mengenakan seragam dinas biru tua berlencana HUMAS dan bertuliskan nama JACKLYN yang menjadi pakaian dinas sehari-hari.
Ia juga terlihat sedikit lebih rapi bila dibandingkan saat bertugas di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Bila sebelumnya sering terlibat aksi kejar-kejaran dengan penjahat, kini dia akan lebih banyak bersinggungan dengan masyarakat.
Jacklyn ditempatkan sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya sejak 18 Oktober 2021 lalu.
"Biasa aje bro, mutasi itu adalah hal yang wajar apelagi gue kan udeh 25 tahun di reserse jadi perlu penyegaran dan polisi juga bukan reserse aje," kata Jacklyn, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (20/10/2021).
Meski mendapat tugas baru di Humas Polda Metro Jaya, Jacklyn mengungkapkan dirinya masih mengemban tugas seputar media sosial.
Hal itu sesuai dengan kegemarannya yang aktif di sosial media.
"Nah sementara ini gue dipercaya oleh pimpinan untuk bergabung di multimedia bidang Humas Polda Metro Jaya. Kan memang gue suka bermain di media sosial," jelas Jacklyn.
Jacklyn meyakini, pihaknya juga akan bertugas terbaik di divisinya yang baru, khususnya untuk memberikan yang terbaik kepada Polri dan masyarakat.
"Tetep gue akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat khususnye institusi Polri," ungkapnya.
Adapun mutasi ini berdasarkan surat telegram bernomor ST/458/X/KEP/2021 tertanggal 18 Oktober 2021.
Surat itu ditandatangani Karo SDM Kapolda Metro Jaya, Kombes Pol Putra Narendra.
Menanti Gebrakan Dua Polisi Nyentrik
Sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita dikenal luas netizen berkat konten-konten viral di media sosial.
Sosok yang kerap melucu saat menjalankan tugas ini membuat “polisi ngartis” ini begitu dikenal.
Aipda Ambarita adalah anggota Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur yang juga dikenal sebagai Ketua Tim Raimas Backbone.
Melalui Tim Raimas Backbone, sepak terjang Ambarita makin dikenal luas masyarakat dalam mengamankan situasi keamanan di wilayah Jakarta Timur.
Seluruh kegiatan Tim Raimas Backbone hampir setiap hari diunggah ke YouTube bahkan mendapat tempat di salah satu program kriminal di stasiun televisi swasta.
Tim Raimas Backbone merupakan singkatan tim pengurai massa (Raimas).
Nama Tim Raimas Backbone terinspirasi dari Sabhara Backbone yang sudah lebih dahulu terbentuk.
Tim Raimas Backbone menjadi tim patroli Polres Metro Jakarta Timur sejak 2017.
Tugasnya pun beragam, namun lebih dikenal publik tim yang berpatroli menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Jakarta Timur, khususnya pada malam hari.
Tim Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur serupa dengan Tim Jaguar Polresta Depok, Tim Tiger Polres Jakarta Utara atau tim-tim patroli kecil yang ada di Polres-Polres lain.
Berkat Tim Raimas Backbone, kepopuleran Aipda Ambarita makin moncer karena menyedot penonton hingga jutaan kali.
Tim Raimas Backbone juga sangat rapi dalam mengelola kontennya.
Terbukti, subscriber YouTube-nya mencapai 1,3 juta lebih dengan total tayangan ratusan juta viewer.
Saat berpatroli, Raimas Backbone seringkali menindak kejahatan jalanan dalam patroli rutinnya.
Sosok Ambarita dikenal sebagai leader dalam patroli malam hari dan kerap bersinggungan langsung dengan pihak-pihak pengganggu ketertiban hingga pelaku kejahatan.
Aksi-aksi kejahatan seperti tawuran, peredaran narkoba, penjambretan, hingga pembegalan, kerap ditindak oleh tim ini saat dilakukan patroli rutin.
Alhasil, kiprah Raimas Backbone makin eksis di beberapa program televisi swasta di Tanah Air.
Tim Raimas Backbone sendiri berlambang burung gagak dan tengkorak yang terkesan sangar.
Tak hanya di YouTube, akun Instagram @raimasbackbone juga menjadi media untuk mendekatkan dengan khalayak yang menjadi pemirsa setianya.
Tim yang memiliki semboyan melindungi, mengayomi, melayani, dan agar dicintai masyarakat ini sudah mencapai 230 ribu followers.
Namun, aksi Aipda Ambarita yang sejak 2017 lalu menjadi pionir Raimas Backbone dipastikan selesai.
Ambarita baru saja mendapat tugas baru karena dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Wajah Ambarita yang khas dan kerap melucu kemungkinan besar tak akan menghiasi lagi konten YouTube Raimas Backbone.
Pemindahan Aipda Ambarita pun dengan sejumlah alasan-alasan tertentu.
Salah satunya bakat bermedsos dan keramahannya dinilai dibutuhkan untuk memulai tugas barunya di Polda Metro Jaya.
"Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya, terutama di Humas. Pak Ambarita juga demikian, beliau senang bermain medsos kebetulan pengelola medsos di Polda Metro Jaya ini adalah di Bidang Humas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (20/10/2021).
Aipda Ambarita akan memulai tugas barunya sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya.
Mutasi itu sesuai Surat Telegram Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bernomor ST/458/X/KEP./2021 tanggal 18 Oktober 2021 yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya, Kombes Pol Putra Narendra.
Tidak hanya Aipda Ambarita yang dimutasi, Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers, pun akan memulai tugas barunya sebagai polisi.
Setelah sekian lama beraksi menumpas kasus kejahatan, kini Jakaria mendapat tugas baru yang sangat mengedepankan sisi humanis di Bidang Humas.
Usai dimutasi, Aipda Ambarita buka suara.
Menurut dia, kepindahan ke Bidang Humas Polda Metro Jaya adalah bagian tugas yang harus dijalaninya.
"Dilakoni saja. Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara)," ujar Ambarita.
Polisi multi-talenta ini juga mengaku siap bekerja dengan sungguh-sungguh di tempat baru.
"Betul. Saya siap bekerja di mana pun saya ditempatkan," ucapnya.
Sementara itu, Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers mengaku senang dengan tugas baru yang diembannya.
Ia mengungkapkan tak keberatan dengan pemindahan tugas tersebut, dan menilai hal itu biasa dalam jajaran kepolisian.
"Biasa saja. Mutasi itu adalah hal yang wajar," ujar Jacklyn.
Menurut sosok yang hobi mengoleksi motor jenis chopper ini pemindahan itu sebagian dari penyegaran di kesatuan.
Sebab, ia sudah 25 tahun berada di reserse dan diperlukan penyegaran dengan menempati posisi baru.
"Polisi itu kan bukan reserse saja, ada bidang Intel, Lantas, Sabhara, Humas, dan Bimas," tuturnya.
Sosok yang terkenal giat bermedia sosial di bidang kepolisian itu merasa posisi sebagai Humas cocok dengannya.
Keaktifannya di Media Sosial disebut menjadi faktor yang membuat sosok Jacklyn dimutasi ke Bidhumas Polda Metro Jaya.
Saat ini, Jacklyn dipercaya untuk mengelola media sosial di Bidang Humas Polda Metro Jaya di Subdit Multimedia.
"Dulu gue hubungannya sama penjahat, nah sekarang gue hubungannya dengan masyarakat," ujarnya.
Menurut Jacklyn, mutasi di institusi Polri adalah hal yang wajar.
Apalagi, dia telah mengabdi di bagian reserse selama 25 tahun terakhir.
Diingatkan IPW
Indonesia Police Watch (IPW) meminta pimpinan Polri untuk mengingatkan anggotanya agar tidak menggeledah ponsel warga sembarangan.
Apalagi jika tidak didasarkan pada alas hukum yang jelas.
Kritik ini untuk merespons viralnya video Aipda Ambarita yang memeriksa paksa ponsel warga.
Hal ini pun menuai pro-kontra lantaran dinilai tindakan yang menyalahgunakan wewenang.
"Pemeriksaan tanpa mengindahkan ketentuan tersebut adalah pelanggaran hukum. Pimpinan Polri harus mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan penggeledahan sembarangan dan menindak anggota yang melakukan penggeledahan tanpa dilandasi dasar hukum yang jelas," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso.
Ia menyatakan, Polri tidak dapat menggeledah dan memeriksa paksa ponsel masyarakat.
Selain melanggar privasi, penggeledahan juga harus memiliki surat dari pengadilan.
"Penggeledahan pada masyarakat harus tunduk pada ketentuan KUHAP. Ada surat tugas, surat perintah penggeledahan atas dasar ijin pengadilan. Kecuali tertangkap tangan alat komunikasi tersebut digunakan melakukan tindak pidana," jelasnya.
Dalam hal tangkap tangan, kata Sugeng, Polri juga harus telah memiliki tindak pidana permulaan untuk melakukan penggeledahan terhadap warga.
"Akan tetapi tertangkap tangan dalam hal delik ITE harus diawali dengan penyelidikan oleh Tim Siber Polisi yang telah memastikan peristiwa pidananya, nomor IMEI, nomor telepon yang dipakai, dan nama pengguna, tidak bisa dilakukan acak," ujarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, dimutasinya kedua personel polisi nyentrik ini adalah hal yang biasa.
Bahkan dilakukan di lingkungan instansi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mutasi merupakan bentuk penyegaran dalam satuan tugas.
"Semua anggota Polda Metro Jaya pasti pernah merasakan mutasi dan itu hal yang wajar tour of duty atau penyegaran. Termasuk Pak Jacklyn ini, di sini mutasi dari Jantaras ke Humas," kata Kombes Yusri.
Yusri juga membeberkan alasan Jacklyn dan Ambarita dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Salah satu pertimbangan yang dipilih karena keduanya memiliki kecakapan di media sosial.
Keduanya memang sudah cukup populer di media sosial dan aktif menghiasi layar kaca sehingga kepiawaiannya dapat memperkuat Bidang Kehumasan.
"Lantas kenapa dimutasi ke Humas? Pak Jacklyn dan Ambarita itu punya bakat bermain di medsos. Boleh lihat followers Pak Jacklyn, bagus nggak? Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya, terutama di Humas. Pak Ambarita juga demikian, beliau senang bermain medsos, kebetulan pengelola medsos di Polda Metro Jaya ini adalah di Bidang Humas," jelas Yusri.
Yusri juga menjelaskan bahwa Jacklyn dan Ambarita akan diperbantukan untuk mengisi posisi di Subdit Multimedia PMJ.
"Di Humas ada namanya Subdit multimedia. Kami butuh orang seperti Pak Jacklyn dan Ambarita untuk bisa membantu kami bermain di Humas dan mengelola medsos ini. Keduanya punya kelebihan yang sama, coba lihat followers-nya, keduanya viral di medsos," jelas Yusri. [qnt]