Tapi, 28 September 2022, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengirimkan surat yang isinya membatasi tiket laga Arema FC vs Persebaya, menjadi 38 ribu lembar saja.
"Seingat saya Kapolres kirim surat Rabu (28 September 2022) kepada Panpel agar tiket dicetak 38 ribu sekian dengan alasan kerawanan," ucapnya.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Surat itu kemudian dibahas bersama divisi ticketing Arema. Dan disepakatilah jumlah tiket akan dikurangi sebanyak 12,5 persen atau sekitar 5 ribu lembar.
"Surat itu saya share di grup Arema terus dibahas di ticketing, kami sepakat untuk mengurangi pesanan tiket sebesar 12,5 persen tiap pesanan. Jogja misalnya 100 dipotong 12,5 persen, Banyuwangi, Jatim, Ponorogo dan korwil-korwil [Aremania] kami potong 12,5 persen," katanya.
Kebijakan pengurangan tiket itu juga disampaikannya di grup Aremania. Namun Haris mengaku mendapat banyak kecaman. Ia pun takut rumahnya akan dibakar.
Baca Juga:
Polisi Bisa Tindak Lanjuti Hasil BAP Disnaker, Atas Kasus Kecelakaan Tenaga Kerja Di Petro China
"Saya sampaikan di grup Aremania 'mohon maaf tiket nawak-nawak (kawan-kawan) akan saya potong 12,5 persen. Di situ [grup] ada Kasat Intel. Di situ terjadi banyak umpatan. 'Kok ndadak tanggal 29. Karena saya dari luar kota tetangga saya sudah setor duik (uang) ke saya. Ini laga big match kok tiket enggak ada'. Apa rumah saya enggak diobong (dibakar) nanti dikejar-kejar. Di grup ruame," ucapnya.
Protes itu lalu diketahui pihak Polres Malang. Ticketing Officer atau anak buah Haris kemudian menghadap kepolisian. Dalam pertemuan itu akhirnya Kapolres Ferli menyetujui agar seluruh tiket tetap dijual.
"Info yang saya terima tiket ini sudah tercetak sekian 43 ribu, kalau enggak boleh dijual sisanya 5 ribu akan saya taruh di polres, tapi Kapolres katanya 'ya sudah dijual aja', ya sudah itu menghadap Kabag Ops dan Kasat Intel. Petunjuk Kapolres seperti seperti itu ya saya ikuti saja," kata Haris.