WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menantang PDI-P untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM), sejalan dengan ketidakmesraan PDI-P dan Presiden Joko Widodo.
Ketegangan ini muncul setelah PDI-P, yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, harus bersaing dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Pemilihan Presiden 2024.
Baca Juga:
Baru Sehari Ditunjuk, Ahmad Sahroni Mengundurkan Diri dari Timses Pilkada Jakarta
Ahmad Ali menyampaikan tantangan ini sambil membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, yang menyatakan bahwa mereka sedang menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengenai tekanan yang dirasakan dari aparat negara menjelang kampanye.
"Sekarang pertanyaannya begini. Pertanyaan yang sama: mengapa Mas Hasto masih bertahan di koalisi pemerintah kemudian menyerang pemerintah hari ini?" ujar Ali, malansir Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Ia menyampaikan perihal masa lalu di mana PDI-P meminta Nasdem untuk meninggalkan Koalisi Indonesia Maju karena mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden dan mengusung narasi perubahan. Pada saat itu, PDI-P sering mengevaluasi kinerja menteri yang berasal dari Nasdem.
Baca Juga:
Resmi, 50 Politisi Kota Depok sebagai Legislator DPRD Periode 2024 - 2029
"Ketika kami mencalonkan Anies, kami segera diminta untuk keluar dari koalisi," ujar Ali.
Oleh karena itu, Ali menyarankan bahwa jika anggota PDI-P merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini, seharusnya mereka menyatakan keluar dari pemerintahan. Menurutnya, hal tersebut akan menjadi tindakan yang adil.
Keengganan PDI-P untuk meninggalkan koalisi sebelumnya telah dijelaskan oleh Hasto. Hasto menegaskan hal ini setelah memastikan bahwa PDI-P memiliki pandangan politik yang berbeda dengan Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024.