WahanaNews.co, Jakarta - Calon legislatif (caleg) di Pacitan berutang Rp1 miliar untuk modal Pemilu 2024. Caleg yang gagal ini bahkan enggan pulang ke rumah karena mencari pinjaman untuk menutupi utang.
Hal itu diungkap Purnomo. Purnomo merupakan pengelola Yayasan Berkas Bersinar Abadi, di Lamongan, Jawa Timur yang di mana yayasan ini juga membuka sesi konsultasi bagi caleg yang gagal dalam Pemilu 2024.
Baca Juga:
KPU Tetapkan 580 Anggota DPR Terpilih: 8 Caleg Diganti, Ada yang Terjerat Kasus Pidana
"Yang paling parah dari Pacitan, dulunya dia anggota dewan, tetapi nyalon lagi nggak jadi. Kasihannya, suaminya tahu dia habis Rp 650 juta, setelah saya tanya, 'bu njenengan ini coba jujur habisnya berapa', ternyata totalnya hampir Rp 1 miliar lebih," kata Purnomo saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).
Caleg wanita ini bahkan menjadikan rumahnya sebagai jaminan pinjaman Rp 1 M melalui temannya. Sambil menangis, caleg wanita ini mengaku tak berani pulang ke rumahnya sendiri karena berusaha mencari pinjaman sana-sini.
"Sertifikat rumahnya dipinjamkan di bank atas nama temannya. Sama temannya, sesuai kesepakatan langsung dibalik nama. Jadi setelah kemarin dihitung kelihatannya kalah, setelah perhitungan sampai sekarang si caleg ini enggak pulang. Dia mencari pinjaman duit karena tidak bisa tidur di rumah," tutur Purnomo.
Baca Juga:
KPU Sahkan 580 Caleg Terpilih, 8 Caleg Diganti
Purnomo menjelaskan kondisi depresi juga dirasakan oleh keluarga sang caleg, mulai dari suami hingga anak-anaknya. Sambil menenangkan caleg tersebut, Purnomo meminta untuk mengikhlaskan semuanya supaya kondisinya tak semakin parah.
"Depresi, nangis-nangis ada suami sama anaknya. dia cuman nanya 'pak, nanti istri saya kayak apa pak', saya bilang 'ya harus dirawat pak'. Sambil bingung nggak berani pulang," ungkapnya.
"Saran saya bilang begini 'rezeki nggak ada yang tahu, siapa tahu sekarang belum berhasil, tahun depan berhasil'. Terus saya ajak begini 'kalau njenengan memaksakan untuk melakukan hal, contoh berontak, njenengan akan depresi. Jadi saran saya terpaksa rumahnya disita orang," sambungnya.