WAHANANEWS.CO, Jakarta - Marsekal Muda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak adalah salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang sedang menorehkan prestasi cemerlang dalam dunia militer.
Deni adalah adik kandung dari Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Baca Juga:
Prabowo Langsung Perintah TNI Cabut Pagar Laut Lantaran Birokrasi ASN Berkinerja Buruk
Deni berhasil membuktikan bahwa dirinya juga memiliki perjalanan karier yang luar biasa di lingkungan TNI.
Kariernya di TNI AU menunjukkan grafik yang terus menanjak. Pangkat bintang dua yang kini disandangnya mencerminkan dedikasi dan kontribusinya bagi dunia kemiliteran, khususnya di bidang pertahanan udara.
Terbaru, ia dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Udara II (Pangkoopsud II), sebuah posisi strategis dalam struktur komando TNI AU yang bertanggung jawab atas kesiapsiagaan dan operasi udara di wilayah yang menjadi cakupannya.
Baca Juga:
Viral Pria Acungkan Pistol di Kemang, TNI Sebut Anggota Kodam Siliwangi
Jabatan ini resmi diembannya sejak akhir Oktober 2024 lalu, menggantikan Marsda TNI Dr. Budi Achmadi M.Sc.
Jejak Karier dan Pendidikan Militer
Lahir di Bandung, Deni menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Ia merupakan alumni SD BPPK 1 Bandung, SMPN 1 Bandung, dan SMAN 2 Bandung.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Deni memutuskan untuk mengabdi kepada negara dengan masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 1991 dan berhasil lulus pada tahun 1994.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan 52 pada tahun 1995 dan diwisuda sebagai penerbang pada tahun 1996.
Tak hanya berhenti di sana, Deni terus mengasah keahlian dan wawasannya dengan mengikuti berbagai pendidikan militer bergengsi, baik di dalam maupun luar negeri. Ia tercatat mengikuti Sekkau A.73 tahun 2003, Seskoau A.45 tahun 2008, hingga Sesko TNI Angkatan XLIV tahun 2017 dan Lemhannas PPSA XXIV pada 2023.
Deni juga memperkaya pengalaman militernya melalui berbagai kursus dan pelatihan internasional, seperti Flight Safety Officer USAF (2010), Managing Within A Training System RAAF (2004), dan Defence Management Seminar Australia DOD (2007).
Semua pengalaman ini semakin memantapkan dirinya sebagai perwira tinggi yang memiliki kompetensi strategis di TNI AU.
Mengemban Tugas Strategis di TNI AU
Sebelum dipercaya sebagai Pangkoopsud II, Deni Hasoloan Simanjuntak pernah menjabat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III). Jabatan ini mengharuskannya memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi berbagai ancaman nasional, mulai dari bencana alam hingga potensi gangguan keamanan.
Sebagai Pangkoopsud II, Deni kini dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga kedaulatan udara nasional. Dalam amanatnya, Pangkoopsudnas menekankan pentingnya kesiapsiagaan operasional yang tinggi, khususnya dalam menghadapi dinamika global dan regional.
Salah satu agenda penting yang akan dijalankan Koopsud II di bawah kepemimpinannya adalah pelaksanaan latihan puncak TNI AU "Angkasa Yudha" 2024 di AWR Pandan Wangi, Lumajang, Jawa Timur, pada November 2024.
Selain itu, menghadapi momentum Pilkada serentak di seluruh Indonesia, Deni dan jajarannya diingatkan untuk tetap menjaga netralitas TNI dan memastikan bahwa stabilitas keamanan nasional tetap terjaga.
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan Polri menjadi kunci utama dalam memastikan setiap tahapan Pilkada berjalan dengan aman dan kondusif.
Kiprah yang Tak Kalah Bersinar
Keberhasilan Deni Hasoloan Simanjuntak dalam meniti karier di TNI AU membuktikan bahwa dirinya adalah sosok perwira yang berintegritas, berdedikasi tinggi, dan memiliki kemampuan strategis dalam mengelola sistem pertahanan udara nasional.
Meskipun sering dikaitkan dengan sang kakak, Maruli Simanjuntak, yang telah mencapai pangkat jenderal penuh di TNI AD, Deni memiliki jejak karier yang tak kalah gemilang di lingkungan TNI AU.
Dengan sederet prestasi yang telah diraih dan jabatan strategis yang kini diembannya, Deni Hasoloan Simanjuntak menjadi bukti bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa seorang prajurit ke puncak karier militernya.
Bintang di pundaknya terus bersinar, menunjukkan bahwa ia adalah aset berharga bagi bangsa dan negara dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]