WahanaNews.co, Jakarta - Film dokumenter 'Dirty Vote' yang membahas tentang dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 sedang menjadi perhatian masyarakat luas.
Bawaslu akan melakukan pengecekan untuk memastikan apakah film tersebut termasuk dalam kategori kampanye hitam atau tidak.
Baca Juga:
Sejarah Kelam Perbudakan di AS dan Asal Usul Politik Gentong Babi
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menyatakan, "Kami masih dalam proses kajian karena filmnya pun baru dirilis. Kami akan mendalaminya."
Lolly menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait film tersebut. Meskipun demikian, karena menjadi perhatian publik, Bawaslu akan melakukan analisis lebih lanjut.
"Kami belum menerima informasi laporan terkait film ini, tetapi karena ini cukup ramai, kami perlu mendalami lebih lanjut," tambahnya, mengutip Detik, Rabu (14/2/2024).
Baca Juga:
Soal Film Dirty Vote, Reaksi Gibran: Kalau Ada Kecurangan Laporkan
Lolly juga memberikan tanggapan terhadap kritik yang disampaikan dalam film 'Dirty Vote' terhadap Bawaslu.
Menurutnya, kritik tersebut akan dijadikan sebagai bahan refleksi terhadap kinerja lembaga tersebut. Bawaslu bahkan mengajak masyarakat untuk menonton film tersebut.
"Film itu menjadi kritik terhadap Bawaslu karena Bawaslu menjadi salah satu yang dipotret kinerjanya. Tentu ini menjadi refleksi dan evaluasi kami. Kami bahkan 'ada nggak yang belum nonton?'. Kami menyarankan segera ditonton. Karena ini menjadi kritik dan autokritik terhadap penyelenggaraan pemilu kita. Tetapi dalam konteks kinerja Bawaslu, maka kami tentu saja siap mempertanggungjawabkan seluruh kinerja yang telah dilakukan dalam konteks pelanggaran-pelanggaran yang kemudian dibidik dalam film itu," bebernya.