WahanaNews.co | Pengacara Syamsul Jahidin mengkritisi rendahnya program edukasi yang dilakukan dua orang calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bagi pemilih pemula dalam Pemilu 2024.
Kedua caleg itu adalah Abdul Rahman dari Partai Gerindra dan Rino Rinadly dari Golkar.
Baca Juga:
Perludem Ungkap Politisasi Bansos Pada Pilkada Tak Semasif Pemilu 2024
Pasalnya, banyak pemilih pemula di daerah pemilihan keduanya di Suradadi Barat perlu mendapatkan pengetahuan tentang program-program yang akan menjadi barometer di lingkungan tersebut untuk menentukan pilihan sasaran kampanye peserta pemilu.
Menurut Syamsul, di tengah minimnya edukasi bagi pemilih, seharusnya dua orang caleg itu memberikan edukasi dan memberitahukan program-progamnya mereka dengan berbagai kegiatan diskusi terbuka.
Bahkan tak tanggung-tanggung, Syamsul pun mempertanyakan sosialisasi atau edukasi program untuk masyarakat yang menentukan kredibilitas dari 2 orang calon legislatif tersebut.
Baca Juga:
Pilkada Paluta 2024: Partisipasi Pemilih Capai 79 Persen, HORAS Menang Telak!
"Saya mempertanyakan program kedepannya untuk caleg Abdul Rahman yang sudah pernah terpilih menjabat 2 kali menjadi anggota dewan. Karena terpilih dua kali menjadi anggota dewan tidak membuat perubahan signifakan terhadap lingkungan daerah saya khususnya di RT 01 Suradadi Barat, dimana ketika hujan kecil atau besar tetap kebanjiran. Berbeda dengan daerah lingkungan yang lainnya, sungguh miris sekali," kata Pria asli Mataram yang juga Managing Partner Litigation ANF Law Office kepada wartawan, Senin (15/1/2024).
Syamsul juga mempertanyakan program ke depannya bagi caleg Rino Rinaldi yang tagline nya 'Periri Gubug' (Perbaiki Kampung).
"Akan tetapi, hingga saat ini beliau (Rino Rinaldi) pun belum melakukan edukasi ataupun sosialisasi atas program-programnya yang dibuat," ujarnya dikutip dari keterangan tertulisnya kepada WahanaNews.co, Senin (15/1/2024).