WahanaNews.co | Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi minta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan untuk meredakan amarah para prajurit.
Permintaan itu disampaikan Bobby merespons langkah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan prajurit TNI AD mengecam pernyataan anggota DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon.
Baca Juga:
TNI AD dan Tentera Darat Malaysia Gelar Latihan Bersama Kekar Malindo-47 di Singkawang
Ia berharap masalah yang muncul akibat pernyataan Effendi dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR dengan Kemenhan dan Panglima TNI pada Senin (5/9) lalu tidak berlarut.
"Jadi supaya tidak berkepanjangan, saya rasa baiknya pimpinan komando tertinggi, Bapak Panglima [TNI] supaya mengademkan suasana," ucap Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (14/9).
Ia pun mengusulkan agar pihak-pihak terkait bertemu supaya situasi lebih kondusif dan produktif. Menurut Bobby, pertemuan ini perlu dilakukan untuk meluruskan kesalahan komunikasi.
Baca Juga:
Korem 012/TU Adakan Penyuluhan Hukum untuk Prajurit dan Persit Yonif 115/ML
"Ini sebenarnya bermula dari awalnya rapat yang biasa-biasa saja, tidak ada hal yang signifikan, tidak ada sesuatu yang sangat urgen. Jadi agar tidak menjadi berkepanjangan, apalagi melibatkan institusi saya rasa pihak yang bersangkutan ketemu saja lah," kata politikus Partai Golkar itu.
Ia menambahkan, TNI merupakan sebuah organisasi militer yang komandonya berada di Panglima TNI. Atas dasar itu, menurutnya, Andika sebagai pemegang komando harus meredakan situasi saat ini.
"Kalau menurut saya, karena organisasi militer itu kan komando ya, kalau ada kejadian seperti ini bijaknya panglima lah yang bisa mengademkan membuat press release bersama," ujar Bobby.