"Kalau Puan sebaliknya, responsnya kurang baik, bahkan di-bully," lanjut dia.
Melihat hal ini, Adi menduga bahwa PDI-P sengaja membiarkan Puan dan Ganjar melakukan kerja-kerja politik. Ini ditengarai untuk mendongkrak elektabilitas keduanya.
Baca Juga:
Puan Maharani Lihat Sinyal, Cepat atau Lambat Bakal Terjadi Reshuffle
Namun demikian, Adi memprediksi, pada akhirnya PDI-P akan mengusung Ganjar sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Sebab, hingga saat ini elektabilitas Ganjar jauh mengungguli Puan.
Menurut survei berbagai lembaga, elektabilitas Ganjar tembus di angka 20 persen. Sedangkan Puan umumnya di bawah 5 persen.
Baca Juga:
Puan Berharap Masyarakat Mendapatkan Fasilitas Kesehatan yang Setara
Oleh karenanya, besar risiko bagi PDI-P jika akhirnya nekat mengusung Puan sebagai calon presiden.
"Saya membaca jelang pendaftaran KPU kalau memang (elektabilitas) Puan nggak signifikan, Ganjar terus mendapatkan respons positif dari publik, kok rasa-rasanya PDI-P itu akan memilih Ganjar untuk diusung sebagai kandidat capres," kata Adi.
"Perjudian yang cukup berisiko tentunya bagi PDI-P mengusung calon seperti Puan yang elektabilitasnya nggak kuat, dia nggak punya pasar politik. Maka pilihan realistisnya tentu adalah Ganjar Pranowo," lanjut dia.