WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik bersenjata di Papua kembali memanas setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bertanggung jawab atas dua aksi penembakan yang menewaskan dua prajurit TNI di lokasi berbeda hanya dalam satu hari.
Dalam rilis resmi pada Minggu (12/10/2025), TPNPB menyebut pasukan Kodap XV Ngalum Kupel menembak mati Letda Fauzy A dari Yonif 733/AVT di wilayah Kiwirok, Pegunungan Bintang pada Sabtu (11/10/2025) sebagai bentuk serangan balasan atas penggunaan pesawat tempur Super Tucano yang menjatuhkan bom MK-81 dan MK-82 di kawasan permukiman warga sipil.
Baca Juga:
Ancaman Baru di Papua: KKP Gunakan Wacana Ideologi, Bukan Senjata
Selain insiden tersebut, TPNPB juga melaporkan bahwa pasukan Kodap IV Sorong Raya menembak mati Praka Amin Nurohman dari Yonif 403/Wirasada Pratista, dan dalam aksi tersebut kelompok bersenjata itu mengaku berhasil merebut satu pucuk senjata laras panjang milik aparat TNI.
Pimpinan Markas Pusat KOMNAS TPNPB melalui juru bicara Sebby Sambom menyampaikan pernyataan terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI agar tidak membalas serangan dengan operasi udara yang berpotensi menimbulkan korban sipil di wilayah konflik Papua.
“Satu senjata laras panjang hasil perampasan sudah menjadi aset TPNPB Kodap IV Sorong Raya, dan seluruh aksi penembakan serta perampasan senjata ini menjadi tanggung jawab kami,” kata Sebby menegaskan dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Papua Memanas: TNI Dituduh Siksa Warga Sipil, Koalisi HAM Ungkap Fakta Mengejutkan
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.