WahanaNews.co
| Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri
menangkap dua terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di wilayah
DKI Jakarta pada Rabu (30/6/2021).
Penangkapan tersebut
merupakan pengembangan dari pengiriman paket senjata api yang diduga berasal
dari terduga teroris di wilayah Bangka Belitung.
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
"Telah melakukan
penangkapan terhadap dua orang diduga teroris namanya adalah DS dan SY di mana
peranannya adalah menerima barang paket titipan dari saudara AS yang dikirim
dari Provinsi Bangka Belitung," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum)
Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (30/6/2021) siang.
AS, kata dia, telah
ditangkap pula di Bangka Belitung.
Dalam hal ini,
penangkapan terhadap DS dilakukan di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, sedang
terduga teroris berinisial SY ditangkap di Kembangan, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus, Densus 88 Usut Motif 7 Pelaku
Saat digeledah,
penyidik Densus 88 menemukan tiga pucuk senjata api laras panjang beserta
amunisinya sebanyak 120 butir. Kemudian, 3 pucuk senjata api jenis revolver
dengan 100 butir amunisi.
Terakhir, penyidik
juga menemukan dua pisau belati di paket titipan tersebut.
"Hasil penyelidikan
sementara bahwa kelompok ini adalah merupakan bagian dari kelompok jaringan
teroris Jamaah Ansharut Daulah. Selanjutnya tentunya Densus akan mengembangkan,
meneruskan penyelidikan lebih lanjut dimana pelaku-pelaku lain berada," tambah
dia.
Ketiganya terlibat
dalam pengiriman paket berisi senjata api dan ratusan butir peluru yang dikirim
oleh terduga AS dari Bangka Belitung.
"DS berperan menerima
paket," kata Ramadhan.
Adapun isi paket yang
dikirimkan AS dari Bangka Belitung berupa tiga senapan panjang, tiga revolver,
dua magazine untuk pengisian peluru, kemudian amunisi sebanyak 200 butir.
"Jadi peran DS itu
yang menerima paket senjata ini. Sementara dugaannya itu keterlibatannya,"
ungkap Ramadhan.
Sedangkan terduga SY,
kata Ramadhan, berperan menggalang dana dan memiliki rekening bank tempat
penampungan dana pembelian senjata.
Dana yang digalang
oleh SY dikirimkan kepada AS yang ada di Bangka Belitung untuk mengirim paket
berisi senjata. SY telah melakukan transaksi pengiriman sejumlah dana untuk
pembelian dan pengiriman paket senjata ke AS.
"Dana pertama dikirim
Rp 3 juta, dana kedua Rp 7 juta, dan ketiga dikirim Rp 3 juta. Ada kolom
keterangan dalam pengiriman tertulis revolver, dan senapan panjang," katanya.
Ramadhan menyebutkan,
dua terduga teroris DN dan SY merupakan jaringan kelompok JAD.
Tim Densus 88
Antiteror Polri, kata Ramadhan, masih mendalami keterkaitan terduga teroris
yang ditangkap hari ini dengan kelompok JAD lainnya yang sudah ditangkap baik
di wilayah Jakarta, Jawa Timur, Riau, Jawa Barat maupun di Merauke.
"Selanjutnya Densus
88 Polri akan mengembangkan, meneruskan penyelidikan lebih lanjut di mana
pelaku-pelaku yang lain berada," kata Ramadhan. (Tio)