WahanaNews.co, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki informasi terkait dugaan surat suara yang telah dicoblos untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Malaysia.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menjelaskan bahwa kerja sama dengan kepolisian dilakukan karena ada potensi pelanggaran pidana pemilu dalam kasus ini.
Baca Juga:
KPU Mukomuko Usulkan 2.495 Surat Suara Tambahan untuk Pilkada 2024
"Saat ini, penelusuran dilakukan pada pihak-pihak terkait untuk memastikan kebenaran peristiwa ini. Penelusuran dilakukan oleh jajaran Panwaslu yang aktif dalam mencari informasi. Karena ada potensi pelanggaran pidana pemilu, kami juga berkoordinasi dengan Atase Kepolisian KBRI," ungkap Lolly kepada wartawan pada Rabu (7/2/2024).
Dia menambahkan, "Informasi tersebut sedang dalam tahap penelusuran oleh Panwaslu Kuala Lumpur dan sedang dalam proses."
Lolly mengakui bahwa Bawaslu mengalami kesulitan dalam mengawasi distribusi surat suara melalui metode pos, dan keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala yang dihadapi.
Baca Juga:
KPU Situbondo Terima Logistik Surat Suara Pilkada 2024 untuk Tahapan Lanjutan
"Iya karena kalau pos kan, hubungannya dengan kebijakan negara termaksud. Yang Bawaslu awasi pada proses persiapan pengiriman dan proses kedatangan atau surat suara yang kembali."
"Yang melakukan pun Panwaslu LN, karena kami tidak punya pengawas LN Pos karena ketiadaan anggaran. Berbeda dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang punya KPPSLN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) pos," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan dugaan kecurangan Pemilu 2024, berupa pencoblosan surat suara di Malaysia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers, Selasa (6/2/2024).
"Kami ingin menyampaikan ekspos terkait informasi yang menurut kami cukup meyakinkan, yaitu dugaan kecurangan yang sangat-sangat kasat mata terjadi di luar negeri ya, Malaysia, TPSLN (Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri) Malaysia," kata Habiburokhman.
Menurut dia, terdapat aktivitas pencoblosan ribuan surat suara secara ilegal untuk pemilihan luar negeri di Malaysia.
"Informasi tersebut disertai dengan bukti foto dan video yang menunjukkan sejumlah orang melakukan pencoblosan surat suara legislatif untuk partai dan caleg tertentu," ujarnya.
Dari bukti tersebut, kata Habiburokhman, tampak sejumlah orang mencoblos surat suara Pilpres 2024 di bagian gambar pasangan Ganjar-Mahfud.
"Surat suara pilpres yang dicoblos itu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud," ujarnya.
Sementara itu, Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengirim tim ke Malaysia untuk memastikan adanya info yang beredar ihwal dugaan surat suara yang sudah tercoblos capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap setiap proses pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia.
"Kami akan mengirim tim untuk melakukan pendalaman terhadap semua informasi berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia, baik pemungutan suara pos maupun kotak suara keliling," kata Idham kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Idham mengaku belum bisa memastikan apakah surat suara tersebut asli atau tidak. Sebab, pihaknya harus melakukan penelusuran terlebih dahulu sebelum mengumumkan ke publik.
"Yaitu lah fungsi dari tim yang akan diturunkan ke Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Malaysia. Segera (kami konfirmasi)," ujarnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]