WahanaNews.co, Jakarta - Fahri Hamzah, Wakil Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengungkapkan keraguan terhadap sikap politik pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Fahri menyoroti perlunya Ganjar-Mahfud menunjukkan sikap yang tegas apabila mereka terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024 dan berencana melanjutkan program yang telah diterapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Soal Sindiran Fahri Hamzah, Ganjar Buka Suara
"Kepada nomor 3 juga demikian kalau memang posisinya itu mau dibikin jelas, bikin jelas. Kalau mau mengatakan kami adalah juga yang melanjutkan Pak Jokowi dan menerima semua proposal Pak Jokowi dan semua apa yang sudah dirancang Pak Jokowi, katakan secara jujur, jangan gesturnya macam-macam," ungkap Fahri, mengutip dari Political Show CNNIndonesia TV, Senin (18/12/2023) malam.
Politikus Partai Gelora itu menyebut ada ketidakjelasan posisi politik pada Ganjar-Mahfud dan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Fahri menyoroti narasi perubahan yang diusung oleh Anies-Muhaimin. Ia berpendapat posisi mereka sebagai oposisi pemerintahan hari ini belum cukup jelas.
Baca Juga:
Lempar Isu Menteri di Kubu Anies Bakal Mundur, NasDem Sentil Fahri Hamzah
"Pertanyaannya benar enggak sih kita ini punya mentalitas oposisi? benar enggak pasangan nomor 1 itu punya mentalitas untuk melawan sebagai oposisi yang terbuka gitu lho," ujarnya.
Ia berpendapat hanya Prabowo-Gibran yang memiliki sikap politik yang paling jelas ketimbang kandidat lain hari ini.
Fahri menyatakan sejak awal Prabowo telah menyatakan komitmen untuk meneruskan pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Yang sekarang ini posisi berdirinya paling kuat itu cuma Pak Prabowo dan Mas Gibran... Secara riil mengatakan saya penerus Pak Jokowi. Saya loyal ke Pak Jokowi," ucapnya.
Fahri Hamzah mencatat bahwa masyarakat memandang Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon yang secara jelas dianggap akan meneruskan prestasi yang telah dicapai oleh Jokowi.
Fahri menekankan bahwa kredibilitas Prabowo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era pemerintahan Jokowi, dipertegas dengan kehadiran Gibran sebagai calon wakil presiden yang juga merupakan putra dari Jokowi.
Dalam konteks yang sama, Aria Bima, seorang politikus dari PDIP, dalam acara sebelumnya, menggambarkan Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, sebagai representasi dari "Jokowi 3.0."
Bima menyatakan bahwa Ganjar siap untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun yang telah berlangsung.
"Jadi keberhasilan Jokowi 1.0 itu periode pertama, 1.2 periode kedua, dan Jokowi 3.0 adalah akan dilanjutkan dan ditambahkan oleh Ganjar Pranowo," kata Aria.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]