WahanaNews.co, Jakarta - Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi meneyluruh terhadap lokasi gudang peluru atau gudang amunisi yang terletak di Ciangsana, Bogor, sebagai respons terhadap ledakan yang terjadi pada Sabtu (30/3/2024) malam.
"Secara keamanan kami sudah cukup bagus, nanti kami lihat lagi, mungkin itu dari segi gangguan atau risiko lain kami akan evaluasi," katanya, melansir Tempo, Senin (1/4/2024).
Baca Juga:
12 Perwira Tinggi TNI AD Naik Pangkat, KSAD Jenderal Maruli Berikan Pesan Penting
Beberapa langkah evaluasi sedang disiapkan. Maruli juga mempertimbangkan kemungkinan untuk merelokasi pemukiman warga yang terdampak.
"Ya, ada kemungkinan (relokasi)," kata Maruli.
Meskipun demikian, Maruli menegaskan bahwa gudang peluru telah beroperasi sejak tahun 1987.
Baca Juga:
Marsda TNI Deni Hasoloan, Adik Jenderal Maruli Simanjuntak yang Kini Menjabat Pangkoopsud II
Menurutnya, pada saat itu area gudang berjarak cukup jauh dari pemukiman warga sehingga dianggap aman untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa rumah dibangun di sekitar gudang tersebut. Oleh karena itu, ketika terjadi ledakan, dampaknya juga mencapai rumah-rumah warga di sekitarnya.
"Sebetulnya, kan, yang merapat itu, kan, perumahan, kami dari zaman dulu sudah ada di sini, gitu. Itu sama lah, semua kompleks militer akhirnya jadi mendekat, tapi dengan kondisi itu ya kami nanti akan evaluasi lagi," ungkap Maruli.
Kendati demikian, Maruli menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat terkait ledakan hingga terbakarnya (Gudmurah) tersebut.
“Kami mengucapkan permohonan maaf pada masyarakat sekitar khususnya atas kejadian ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi ledakan di gudang amunisi area Gudmurah milik Kodam Jaya di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Ledakan tersebut terjadi di Gudang nomor 6 yang menyimpan sebanyak 160 ribu amunisi yang telah kedaluwarsa.
Mayor Jenderal Mohamad Hasan, Pangdam Jaya, menduga bahwa ledakan di gudang amunisi Ciangsana disebabkan oleh gesekan antara amunisi yang telah kedaluwarsa.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, beberapa amunisi terlempar hingga mencapai pemukiman warga.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]