WahanaNews.co, Jakarta - Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, sebanyak 34,6 persen dari pemilih PDIP memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan pasangan dengan nomor urut 2.
Sementara itu, sebanyak 59,7 persen pemilih PDIP memilih mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang merupakan pasangan dengan nomor urut 3.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
"Walaupun masih diungguli pasangan Ganjar-Mahfud di konstituen PDIP, namun ada 34,6 persen yang memilih Prabowo Gibran di Pilpres," kata peneliti Senior LSI Denny JA Adjie Al Faraby dalam konferensi pers di Jakarta Timur, Selasa (30/1).
Selanjutnya, sebagian besar pemilih dari Partai Gerindra memilih pasangan Prabowo-Gibran dengan proporsi mencapai 92,3 persen. Di sisi lain, pemilih dari Partai Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran mencapai 68,7 persen.
Adjie menyampaikan bahwa keputusan pemilih dari Partai Nasdem sejalan dengan arah partai, dengan dukungan terhadap pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mencapai 70,8 persen.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Tren yang serupa juga terlihat pada pemilih PKS, dimana mayoritas tetap setia memilih Anies-Cak Imin, yakni sebesar 87,4 persen.
Sementara itu, pemilih dari PKB terbagi dengan 51,4 persen mendukung Anies-Cak Imin dan 35,4 persen mendukung Prabowo-Gibran.
"Demokrat, PAN, PPP dan lainnya mendukung pasangan Prabowo-Gibran," ujar Adjie.
Adjie melanjutkan yang menarik adalah pemilih PPP. Ia mengatakan pemilih PPP yang memilih Prabowo-Gibran mencapai 44,7 persen dan Anies-Cak Imin 36 persen.
"Hanya kurang lebih 15,1 persen konstituen PPP yang memilih Ganjar-Mahfud," ucapnya.
Penelitian oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA dilakukan dalam periode 16-26 Januari 2024.
Sebanyak 1.200 responden menjadi sampel penelitian, yang dikumpulkan melalui metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,9 persen.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]