WahanaNews.co | Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan lebih dari 750 tahun lalu rakyat Indonesia yang begitu beragam, baik suku, bahasa, hingga agama telah mengenal Sesanti Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa dalam kehidupannya.
Sehingga pada dasarnya, rakyat Indonesia harus hidup rukun berdampingan secara damai, dengan mengedepankan toleransi yang merupakan falsafah Pancasila.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Pesan tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto saat menghadiri peringatan Natal yang digelar DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, di Hotel Horison Kota Bandung Jumat (27/1/2023) malam.
Hasto mengatakan, sebagai rumah kebangsaan Indonesia, PDI Perjuangan memeringati berbagai hari besar keagamaan.
Dia berharap, dengan peringatan Natal kali ini, semangat persatuan dan kesatuan lebih dikedepankan.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Solidaritas bagi yang miskin terpinggirkan, yang diperlakukan tidak adil, dan semua bisa mendapatkan cahaya harapan melalui politik yang berpihak kepada kepentingan rakyat,"ucap Hasto.
Hasto menyinggung kelompok maupun oknum yang menggunakan isu SARA untuk memecah belah bangsa. Terutama, jelang perhelatan pesta demokrasi.
"Mereka yang menggunakan isu SARA berarti tidak punya gagasan, tidak punya suatu ide bagi masa depan bangsa kita. Tidak memiliki kompetensi dan tidak memiliki prestasi," tegasnya.