WahanaNews.co | Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen Dudung Abdurachman,menegaskan ucapannya tentang semua agama benar berkaitan dengan kebangsaan dengan harapan prajurit di Kostrad bisa menjaga toleransi antar umat beragama.
Belakangan ucapan Dudung itu dikritik oleh sejumlah pihak, satu di antaranya dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Ziarah ke Makam Mantan Ketua DPRD Propsu di Karo
Menjawab kritik itu, Dudung pun mengaku sebagai Pangkostrad perlu mengatakan semua agama benar saat berbicara di hadapan prajuritnya. Sebab, eks Pangdam Jaya itu memiliki prajurit yang berasal dari berbagai pemeluk agama.
"Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah," kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis (16/9/2021).
Dudung pun menjelaskan ucapannya hanya untuk menciptakan toleransi agama antar sesama anggota Kostrad.
Baca Juga:
Dudung Abdurrachman jadi Keynote Speaker Temu Nasional BEM Nusantara ke XIV
"Semata-mata untuk menjaga toleransi antar-umat beragama. Sekaligus menciptakan kerukunan antar-umat beragama demi soliditas anggota Kostrad," tutur Dudung.
Menurut pria kelahiran Bandung itu, masing-masing pemeluk pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan. Berangkat dari situ, alumnus Akademi Militer 1988 itu bisa menyimpulkan semua agama benar.
"Oleh karena itulah, bisa disimpulkan dari masing-masing agama, bahwa semua agama di hadapan Tuhan, semua benar," tandasnya.