WahanaNews.co, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai Ahok, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang tersebar di media sosial yang menyebut bahwa Jokowi dan Gibran tidak dapat bekerja.
Ia menyangkal telah mengeluarkan pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa pernyataannya telah diambil dari konteks atau dipotong-potong.
Baca Juga:
Veronica Tan di Kabinet Merah Putih, Prabowo Titipkan Misi Besar untuk Anak dan Perempuan
"Bukan, justru jangan dipotong, konteksnya apa?" tanya Ahok menjawab wartawan di Kupang, NTT, melansir CNN Indonesia.
Dia mengatakan, tidak mungkin dirinya yang pernah bekerja bersama Jokowi lalu menyerang Jokowi.
"Kalau dibilang saya gila pun mau nyerang Pak Jokowi dan Gibran saya pun tidak beg-bego amat," katanya.
Baca Juga:
Jika Diusung PDIP di Pilgub Jakarta 2024, Ahok Siap Menangkan Anies Baswedan
Ahok menyatakan bahwa dia tidak akan secara terbuka menyerang Jokowi, terutama karena mereka sebelumnya bekerja sama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya, saat itu, dia sedang berbincang dengan seorang nenek berusia 82 tahun yang menyatakan dukungannya pada Prabowo Subianto sebagai calon presiden saat itu.
Ahok menjelaskan bahwa nenek tersebut menyarankan agar dia memilih Prabowo dan Gibran.
Sebagai respons, Ahok menyatakan bahwa dia akan mendukung Ganjar Pranowo untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang telah dimulai oleh Joko Widodo.
Menurutnya, Jokowi tidak akan dapat melanjutkan pembangunan nawacita jika tidak terpilih sebagai presiden.
"Bukan saya bilang Pak Jokowi tidak bisa bekerja, saya bersama Pak Jokowi, mana Pak Jokowi tidak bisa bekerja," ujarnya.
Begitupun dengan Gibran, Ahok menjelaskan bahwa kalau sebagai wakil presiden mana bisa Gibran bekerja dengan baik untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.
Disampaikan Ahok, kalau Gibran tidak bisa bekerja maka dalam dua tahun kepemimpinan sebagai Wali kota Solo mungkin ASN di sana tidak bisa terima gaji.
"Pak Gibran dua tahun jadi wali kota. kalau dia enggak bisa kerja, udah enggak gajian dong di wali kota di Solo," tegasnya
"Jadi itu dipotong (yang beredar di media sosial)," sambungnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]