WahanaNews.co | Usai mendapat laporan Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh soal kondisi Joana dan Jofelin yang belum dioperasi.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan, tidak ingin ada anggota keluarga prajurit TNI AD yang menderita.
Baca Juga:
Ada Letjen Maruli Simanjuntak, Pengamat Sebut 3 Kandidat Kuat KSAD Pengganti Jenderal Dudung
Jenderal Dudung langsung merespons siap membantu operasi pemisahan kedua balita tersebut. Selanjutnya pelaksanaan operasi pemisahan Joana dan Jofelin dilakukan oleh Tim Dokter RSUP Prof Kandau Manado bekerja sama dengan Tim Dokter dari RSPAD Gatot Soebroto.
“Saya tidak ingin ada prajurit saya maupun keluarganya yang menderita,” tegas Dudung usai Video Conference dengan Kodam XIII/Merdeka di Lapangan Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Rabu, (11/5/2022).
Mantan Pangkostrad itu melaksanakan Video Conference dengan Pangdam XIII/Merdeka, Danrem 131/Santiago, Kepala dan Ketua Tim Dokter RSUP Kandau, serta Serda Fredrik Lumowa untuk memantau perkembangan paska operasi pemisahan bayi kembar siam putri pasangan suami istri Serda Fredrik Lumowa dan Marcela Sumakul.
Baca Juga:
Prajurit Tengkorak Robertus Simbolon Gugur Diserang KKB, KSAD Ungkap Belasungkawa
Diketahui, Serda Fredrik Lumowa merupakan anggota Kodim 1302/Minahasa memiliki bayi kembar siam bernama Joana dan Jofelin Lumowa yang belum lama ini telah menjalani operasi pemisahan pada 21 April 2022 lalu dan dinyatakan berhasil.
Saat Video Conference tersebut, Kasad tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat melakukan dialog dengan Serda Fredrik dan melihat langsung kondisi Joana dan Jofelin yang bisa beraktivitas sebagaimana anak normal paska dilakukannya operasi pemisahan.
Kasad berharap, apa yang telah dilakukan ini tidak hanya sebatas sampai di sini. Ia meminta kepada Pangdan XIII/Merdeka untuk mencari dan menemukan kasus serupa yang memerlukan bantuan dan perhatian pimpinan agar kasus tersebut cepat teratasi sehingga tidak ada prajurit ataupun keluarganya yang menderita
“Mungkin hari ini sepanjang hidup saya merasa yang paling bahagia, karena saya bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi anak dari prajurit saya yang selama dua tahun empat bulan dalam kondisi dempet dan atas inisiatif Pangdam XIII/Merdeka dicarikan solusi pemecahannya,” tutup Jenderal Dudung. [rsy]