WahanaNews.co | Mantan Komandan Satuan Penanggulangan Teror-81 atau Sat-81 Kopassus yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves RI), Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan sederet warning atau pesan khusus kepada seluruh prajurit Kopassus TNI Angkatan Darat, khususnya satuan elite Sat-81 Kopassus.
Antara lain, Jenderal Luhut mengingatkan agar prajurit Kopassus tidak mudah merasa puas diri dan sombong.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Saya sebagai senior dan pendiri satuan ini mengingatkan, sudah banyak prestasi-prestasi yang kalian capai, jangan pernah cepat merasa puas diri atau menjadi sombong. Bangga boleh, tapi jangan sombong!" kata Luhut Binsar Pandjaitan, dilansir dari keterangan resminya ketika mengucapkan selamat HUT Sat-81 Kopassus ke-40 tahun, Jumat (1/7/2022).
Sebagai pendiri dan orang pertama yang dipercaya untuk memimpin satuan elite Detasemen Khusus Penanggulangan Teror Kopassus, Jenderal Luhut pun menekankan, peringatan hari ulang tahun ke-40 tahun Sat-81 Kopassus harus menjadi motivasi bagi seluruh prajurit Korps Baret Merah TNI Angkatan Darat untuk terus melatih dan mengasah kemampuan agar tetap menjadi satuan elite TNI AD yang profesional dan handal.
Dalam kesempatan itu, Purnawirawan Jenderal TNI lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970 itu juga mengisahkan, Sat-81 Kopassus yang dulu dikenal dengan Kopassandha dibentuk secara khusus dengan proses seleksi yang sangat ketat di Korps Baret Merah (Kopassus).
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Luhut menjelaskan, untuk menjadi seorang prajurit Satuan Khusus Penanggulangan Teror Kopassus harus lulus berbagai macam seleksi ketat, mulai administrasi, kesamaptaan jasmani, psikologi, kemampuan fisik, serta mental ideologi.
"Semua proses ini harus ditempuh oleh mereka yang akan masuk ke dalam satuan ini tanpa terkecuali, karena kami adalah creme dela creme dari setiap prajurit yang ada di Kopassus," ujarnya.
Tidak hanya itu, Satuan elite yang sengaja dibentuk oleh mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) LB Moerdani itu memang diciptakan untuk mengatasi berbagai macam tantangan, khususnya bahaya terorisme.
"Ke depan tugas dan tantangan kalian akan semakin berat. Saya minta jangan pernah turunkan standar latihan kalian, latihan perang gerilya itu jangan pernah dihilangi karena itu adalah basis dari seorang pasukan khusus," kata Luhut.
"Satu hal yang saya selalu tekankan pada para prajurit di bawah saya; lebih bagus kau mandi keringat di latihan daripada mandi darah kau di daerah operasi," ujarnya, menambahkan. [gun]