WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo mengenang perjalanan kemenangan bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat mengikut Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam.
Jokowi mengungkapkan saat itu ia dan Ahok berani menjajal strategi baru. Mereka mengenakan kemeja kotak-kotak sebagai bentuk gebrakan atas budaya politikus selama ini.
Baca Juga:
Jelang Kongres I, Kaesang Siap Mencalonkan Diri Jadi Ketum PSI
"Saat itu saya ingat menyiapkan dengan Pak Ahok baju kotak-kotak. Enggak ada yang berani membuat tren seperti itu," kata Jokowi pada perayaan ulang tahun PSI di Jakarta, Selasa (31/1).
Jokowi menyampaikan saat itu calon kepala daerah di mana pun tampil serius dan formal. Sebagian mengenakan pakaian seperti peci, jas, atau dasi.
Dia dan Ahok mencoba mengenakan pakaian ala anak muda. Menurut Jokowi, strategi itu sebenarnya sangat berisiko.
Baca Juga:
Lebaran kedua Gibran Ikuti Tradisi Sungkem ke Jokowi di Solo, Mengaku Dapat Wejangan
"Itu ada risikonya. Risikonya bisa kalah kalau keliru, tetapi ternyata disambut oleh masyarakat, utamanya masyarakat muda," ujarnya.
Melansir CNN Indonesia, Jokowi mendorong PSI untuk melakukan gebrakan serupa. Jokowi yakin PSI bisa asalkan berani. Terutama jika berani memainkan isu yang berbeda dengan partai politik lainnya.
"Jangan mengangkat isu-isu yang tidak disukai anak-muda muda kita. PSI harus memiliki diferensiasi kalau dibandingkan dengan partai-partai lain, jangan mengikuti mereka," kata Jokowi