WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap memberikan dukungan secara politis kepada dua BUMN yakni PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) jika menemui kendala yang diakibatkan oleh politik.
"Kalau ada persoalan-persoalan yang memang mentok, besar dan ada politisnya silahkan, saya buka pintu saya jam berapa pun," kata dia, saat memberikan pengarahan pada Komisaris dan Direksi Pertamina dan PLN, Selasa (16/11), yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
Baca Juga:
Dekom dan Direksi Pertamina Pastikan Kelancaran Pasokan Energi Selama Libur Iduladha 2024
"Kalau ada hal yang besar, yang mungkin ada perlu dukungan politis saya bisa sampaikan, Oke jalan terus, saya di belakangmu," imbuhnya.
Jokowi mengatakan arahannya kali ini disampaikan secara blak-blakan demi kebaikan PLN dan Pertamina. Ia juga berharap arahannya dapat ditindaklanjuti dan diimplementasikan di lapangan.
Sebelumnya, ia mengaku kesal dengan badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak cepat merealisasikan investasi meski penting untuk negara.
Baca Juga:
Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar Tahun 2023
Ia pun secara terbuka mengaku pernah membentak seorang direktur utama perusahaan pelat merah karena hal tersebut.
Mulanya, Jokowi menceritakan soal investasi di anak usaha BUMN Pertamina, TPPI sebesar US$3,8 miliar yang sudah bertahun-tahun.
"Sudah sebelum kita sudah ada, kemudian ada masalah. Belum jalan-jalan juga," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, usai terpilih menjadi Presiden tahun 2014, ia langsung menyambangi TPPI. Menurutnya, banyak yang harus dibenahi di TPPI untuk menyelesaikan banyak hal terkait barang pengganti komoditasi impor.
"Barang substitusi impor itu ada di situ semuanya, semuanya," kata Jokowi.
Ia mengatakan banyak sekali turunan komoditas petrokimia tersebut jika investasi bisa terwujud.
Saat kunjungan terakhir Jokowi ke TPPI, Jokowi mengaku masih mendengar masalah serupa.
Karena itu saat Direktur Utama menceritakan pada Jokowi soal masalah tersebut, Jokowi langsung membentaknya. [rin]