WahanaNews.co, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) dipastikan akan menggelar sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2022 pada Senin (22/4/2024) mendatang.
Pada H-3 sidang putusan, sejumlah karangan bunga dari pendukung Prabowo-Gibran yang berisi komentar terhadap gugatan hasil pilpres 2024 berjejer di gedung MK.
Baca Juga:
Babak Baru UU Cipta Kerja: MK Menangkan Gugatan, Revisi Menyeluruh Segera Dilakukan
Ada sekitar 15 karangan bunga yang berada di dalam gedung MK itu. Tulisannya bermakna sindiran berbalut humor.
Fajar Laksono, sebagai Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK), merespons dengan mengucapkan terima kasih atas belasan karangan bunga dukungan yang diterima oleh Gedung MK di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada hari ini, untuk pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
Baca Juga:
MK Kabulkan 70% Tuntutan Buruh, Serikat Pekerja Rayakan Kemenangan Bersejarah dalam Revisi UU Cipta Kerja
Menurut Fajar, tindakan tersebut dianggap sebagai penghargaan terhadap Mahkamah Konstitusi.
"Namun, untuk menjaga independensi hakim konstitusi dan mempertahankan netralitas suasana persidangan, baik di dalam maupun di luar gedung persidangan, kami memutuskan untuk tidak memajangnya, melainkan menyimpannya," ungkap Fajar, mengutip Tempo, Sabtu (20/4/2024).
Karangan bunga tersebut tidak ditempatkan di depan Gedung MK, melainkan disimpan di lorong dekat kantin di dalam gedung.
"Karena ada tone seperti itu lah (mendukung Prabowo-Gibran), maka supaya kondusif semua, enggak ada yang memihak kemana-mana ini MK, kami terima tapi kami tempatkan supaya tidak terlalu dilihat orang," tegas Fajar.
Dia melanjutkan, dirinya tak yakin kapan karangan bunga itu datang. Tapi menurut dia, karangan bunga itu datang tadi pagi atau Kamis malam.
Fajar pun tak mengetahui siapa yang mengirimkan karangan bunga tersebut.
"Enggak ada itu, kan cuma begitu aja," katanya.
Lantas, seperti apa isi tulisan dalam karangan bunga tersebut?
"Kata Prof. Mahfud, yang kalah pasti teriak curang," bunyi karangan bunga yang dikirim oleh Pemuda Joglosemar.
Sedangkan karangan bunga dari Citizens Gemblong menyinggung tim sepak bola. "Manchester United nggak pernah nuduh Manchester City menang karena bansos, meskipun mereka merah dan biru langit."
"Kami tunggu dedikasi Prabowo-Gibran untuk Indonesia," bunyi karangan bunga dari Perhimpunan Anak Muda Berkarya.
Karangan bunga lainnya datang dari pihak yang mengatasnamakan Bakul Ronde Solo Raya. Karangan ini berbunyi "dear Hakim MK, kami pilih Prabowo-Gibran dari hati. Jangan fitnah kami."
"Capek-capek nyoblos dari hati, eh dituduh karena bansos," begitu tulisan karangan bunga dari Generasi Muda-Mudi Kreatif.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]