WahanaNews.co, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan larangan perjalanan ke luar negeri untuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, dan 6 orang lainnya.
Penangkalan tersebut terkait dengan dugaan korupsi dalam proses pengadaan perlengkapan untuk rumah dinas.
Baca Juga:
Soal OTT Capim KPK Johanis Tanak dan Benny Mamoto Beda Pandangan
KPK saat ini tengah menyelidiki tindak duga korupsi terkait akuisisi perlengkapan tersebut, termasuk kasur dan barang lainnya, yang diperkirakan telah menimbulkan kerugian keuangan negara dalam jumlah puluhan miliar rupiah.
“Agar para pihak terkait dapat kooperatif dan selalu hadir dalam setiap agenda pemanggilan pemeriksaan oleh tim penyidik,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, Selasa (5/3/2024).
Ali tidak mencantumkan identitas individu yang dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri. Ia hanya menyebutkan bahwa larangan tersebut diberlakukan terhadap tujuh orang yang memiliki latar belakang di sektor pemerintahan dan swasta.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Pembatasan ini berlaku selama enam bulan ke depan, hingga bulan Juli 2024, artinya, dalam periode tersebut, ketujuh individu tersebut tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Tentunya perpanjangan cegah ini menyesuaikan dengan kebutuhan proses penyidikan,” tutur Ali.
Melansir Kompas.com, ketujuh orang tersebut adalah Indra; Kepala Bagian Pengelolaan Rumjab DPR RI, Hiphi Hidupati; dan Direktur Utama (Dirut) PT Daya Indah Dinamika, Tanti Nugroho.
Lalu, Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada, Juanda Hasurungan Sidabutar; Direktur Operasional PT Avantgarde Production, Kibun Roni; Project Manager PT Integra Indocabinet, Andrias Catur Prasetya; dan pihak swasta bernama Edwin Budiman.
Dalam peristiwa ini, pada tanggal 31 Mei 2023, Sekjen DPR, Indra Iskandar, telah menjalani proses pemeriksaan oleh KPK dalam tahap penyelidikan.
Pada saat itu, terlihat bahwa Indra menuju lantai 2 Gedung Merah Putih KPK dengan mengenakan kalung yang memiliki lanyard berwarna merah.
Setelah memberikan keterangan kepada tim penyelidik selama beberapa jam, Indra meninggalkan gedung KPK tergesa-gesa, dengan berlari.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]