WahanaNews.co | Komnas HAM menyebut PT LIB ngotot laga Arema FC vs Persebaya digelar malam demi komersialisasi. Laga itu berujung Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
Hal itu dijelaskan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di kantornya, seperti dilansir detikcom, Rabu (2/11/2022). Anam menjelaskan pihaknya memeriksa komunikasi pihak PT LIB saat melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Dapatlah memang match komunikasinya, kami simpulkan bahwa antara PT LIB sama broadcaster tidak mempertimbangkan atau mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan," kata Anam.
Dia mengatakan PT LIB dan broadcaster laga tersebut lebih mempertimbangkan aspek komersial. Salah satunya terkait sponsor.
"Lebih mempertimbangkan aspek komersialisasi karena di situ ada pembicaraan soal sponsor dan lain sebagainya," ucap Anam.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10). Komnas HAM menyatakan tragedi itu dipicu tembakan gas air mata di dalam stadion yang menyebabkan para penonton berhamburan dan berdesakan keluar.
Tragedi itu menyebabkan 135 orang tewas. Polisi pun telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan.
Para tersangka itu ialah AHL sebagai Dirut PT LIB, AH sebagai Ketua Panpel, SS sebagai security officer, Wahyu SS sebagai Kabag Ops Polres Malang, H sebagai Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim, dan BSA sebagai Samaptha Polres Malang. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.