WahanaNews.co | Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU merupakan pasukan elite yang disegani dunia militer. Bahkan, Panglima NATO menilai Kopasgat patut diwaspadai.
Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU resmi berganti nama menjadi Kopasgat pada Januari 2022 lalu. Perubahan nama satuan elite TNI AU ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Nomor Kep/66/I/2022.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Pasukan Khas TNI AU ini awalnya dinamai Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) yang ditetapkan pada 17 Oktober 1947. Dalam perjalanannya, Kopasgat kemudian berubah menjadi Kopaskhas hingga akhirnya kembali menjadi Kopasgat.
Kopasgat ini berawal ketika Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor meminta kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan.
Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma kemudian dipilih 12 putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Pada 17 Oktober 1947, sebanyak 13 orang berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Mereka adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi.
Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat.
Ini adalah operasi lintas udara pertama dalam sejarah Indonesia. Peristiwa penerjunan yang dilakukan oleh 13 prajurit AURI tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya Kopasgat.