Sebelumnya, informasi yang beredar, peristiwa bermula saat Bripda Tazkia Nabila Supriadi dan rekan-rekannya yang tergabung dalam tim pengurai massa (raimas) melaksanakan patroli KRYD pada Sabtu (4/12) pukul 22.30 Wib. Patroli dilakukan di kawasan Jl Pameran Temanggung Tilung Palangkaraya dan sekitarnya.
Seusai patroli, dalam perjalanan tepatnya di Jalan Tjilik Riwut Km 02, tim melihat ada kerumunan. Bripda NLR yang menggunakan sepeda motor coba melerai.
Baca Juga:
Tingkatan Jumlah Polwan Agar Ideal, Polri Butuh Kajian Mendalam
Tetapi mendapatkan perlawanan dari seseorang mengaku anggota Batalyon Rider 613 Antang. Brida NLR dipukul di bagian bibir dan kepala belakang. Bripda Tazkia yang juga ada di lokasi, menjadi sasaran pemukulan di bagian kepala belakang dan luka memar di tangan kiri.
Setelah itu, anggota Raider yang datang ke lokasi semakin banyak. Hal itu membuat Ipda DA sebagai pimpinan di lapangan memanggil personel raimas yang standby membantu melerai kerumunan, tetapi kembali mendapatkan perlawanan berupa pemukulan. Polisi lainnya berinisial Bripda SRS juga mendapatkan pukulan di kepala.
Ipda DA kemudian memutuskan menarik mundur anggota raimas untuk selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Provos Batalyon Rider 613 Antang. Tetapi tidak direspons dengan baik dari petugas piket.
Baca Juga:
Korlantas Polri Buka Suara soal, Polwan Viral Tegur Pria Tak Sopan
Jawaban didapat tak ada prajurit yang keluar pada malam itu. Malah saat seorang personel rainmas merekam suasana, diancam akan dihancurkan ponselnya. Karena mendapat respons tidak baik, Ipda DA memerintahkan anggotanya kembali ke mako Ditsamapta Polda Kalteng dan melaporkan kepada pimpinan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.