"Yang berkelahi (TNI) pakai baju preman, tapi enggak tahu kan siapa yang berkelahi awalnya. Ngakunya dari Batalyon Antang. Padahal udah ngomong saya Polwan (Tetapi tetap dipukul). Ya mungkin, enggak ngerti juga, mungkin terlanjur emosi ya bisa," sambungnya.
Menurut Eko, pemukulan itu menyebabkan Bripda Tazkia luka ringan memar pada bagian tangan dan kepala yang saat ini telah membaik.
Baca Juga:
Tingkatan Jumlah Polwan Agar Ideal, Polri Butuh Kajian Mendalam
"Memar di tangan, kepalanya enggak kenapa-kenapa, kemarin ketemu sudah sembuh. Sudah sehat sih ga ada masalah, iya di tangan kiri. Di kepala tapi sudah sembuh, tidak ada gejala," jelasnya.
Sudah Dilakukan Mediasi
Atas insiden ini, baik pihak TNI dan Polri telah berdamai dan melakukan mediasi guna mencari titik penyelesaian.
Sedangkan untuk dua anggota TNI yang terlibat pemukulan telah dilakukan pemeriksaan di POM TNI AD. Termasuk Tazkia telah dimintai keteranganya oleh Propam Polda Kalteng.
Baca Juga:
Korlantas Polri Buka Suara soal, Polwan Viral Tegur Pria Tak Sopan
"Tetap diproses hukum, yang terlibat awal itu 2 orang TNI. Iya (Tazkia sudah) diperiksa Propam dan (Personel TNI) diperiksa POM TNI AD," sebutnya
Eko sekaligus mengkonfirmasi kronologi insiden pemukulan Bripda Tazkia yang beredar di media sosial. Menurutnya, penjelasan darinya adalah yang resmi.
"Kronologis yang beredar di Twitter enggak benar, yang benar saya ceritain ini. Gak tahu siapa juga yang buat," ujarnya.