WahanaNews.co, Bogor - Kebakaran yang melanda Kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di daerah Jaya/Bekasi di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) pukul 18.00 WIB, dilaporkan telah menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
"Saat ini rumah-rumah di sini banyak yang rusak. Bahkan plafonnya roboh," ujar seorang warga, yang ditemui di pinggir Jalan Visalia, Kota Wisata Cibubur, melansir Kompas, Minggu (31/3/2024).
Baca Juga:
Viral Kepala Desa di Bogor Tertawakan Nasi Kotak dari Acara Bupati, Kini Dipanggil Pemkab
Tidak hanya itu, warga yang tinggal di sekitar Gudmurah Ciangsana juga menemukan sebuah granat di dalam rumah mereka.
“Sama granat di dalam rumah satu. Granat, peluru, rudal, mortir,” ucap dia.
“Iya (di dalam rumah warga). Tadi saya ambil susu (buat anak ke rumah), itu pada di jalan (berhamburan peluru-peluru),” ujar pria tersebut.
Baca Juga:
Tak Sindir Megawati, SBY Ingatkan Kader Demokrat: Country Over Party, Jangan Lupakan!
Namun warga tidak membolehkan media memasuki area permukiman yang ditutup karena dianggap kawasan berbahaya.
“Di sini masuknya RT 01 RW 011, Kelurahan Ciangsana. Nih, ini yang masih aktif rudal. Nih tadi yang sama temuin, nih aktif,” kata dia saat menunjukkan sebuah rudal yang dia foto menggunakan ponselnya.
Seorang warga lain bernama Juwono (50) mengatakan bahwa dia langsung lari ke Jalan Raya Kota Wisata setelah mendengar ledakan.
“Saya langsung lari, orang-orang pada berhamburan ke jalan,” ujar Juwono.
Menurut Juwono, lokasi kontrakannya berjarak sekitar 200 meter dari Gudmurah yang dimiliki oleh TNI AD.
Tempat tinggal warga dan Gudmurah Ciangsana tersebut berdampingan dengan Sungai Cileungsi.
Informasi tersebut mengindikasikan bahwa gudang amunisi yang terbakar adalah kepunyaan Kodam Jaya dan terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.
Diperkirakan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh amunisi yang telah kedaluwarsa, yang menyebabkan material menjadi tidak stabil dan bersentuhan.
Sebelumnya, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, menjelaskan bahwa kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada sore hari.
Kebakaran gudang peluru tersebut menghasilkan ledakan yang cukup keras dan membuat warga sekitar terkejut. Sejumlah peluru terlempar ke permukiman warga.
Menggunakan robot
Pada Sabtu malam, petugas pemadam kebakaran langsung memadamkan api.
"Kita mengerahkan 16 unit (Damkar DKI) dengan dua unit robotik, ditambah unit unit pompa, kemudian ditambah dengan Bogor dan Bekasi. Bogor dan Bekasi sekitar 8 unit jadi penambahan," kata Kadis Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).
"Strategi malam ini kita lakukan dengan ada beberapa gudang gudang yang masih konsentrasi di TKP (tempat kejadian perkara) yang fokus pada saat kebakaran, dan ada beberapa juga yang tidak terdampak," sambungnya.
Pihaknya juga mengantisipasi pendinginan di lokasi yang tidak terbakar. Di lokasi yang terbakar, fokus menggunakan dua robot. Sebanyak 60 personel pemadam kebakaran dari DKI Jakarta juga dikerahkan.
"Kalau gudangnya berapa Ini kita mau masuk ke dalam, saya belum tahu kondisi gudang seperti apa tapi ada satu lokasi yang ledakannya, di situlah lokasi yang sedang kita konsentrasi kan. Kalau yang lain tidak ada dampak panasnya, hanya pendinginan saja. Jangan sampai merambat ke gudang-gudang yang lain," ungkapnya, mengutip Detik.
Penggunaan dua robot tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko bagi anggota pemadam kebakaran. Robot-robot tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh hingga 500 meter menggunakan remote.
"Kami ingin memastikan tidak ada risiko bagi anggota karena situasinya cukup sensitif, terutama di dalam gudang amunisi yang memerlukan penanganan khusus sesuai dengan SOP. Oleh karena itu, robot tersebut akan dikendalikan oleh operator dari tempat yang aman, dilindungi oleh tanggul. Robot ini akan bertanggung jawab untuk melakukan pemadaman," jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa jarak aman dari lokasi kebakaran adalah sekitar 200 meter dari gudang. Robot dilengkapi dengan kamera dan teknologi pemantau titik panas.
"Robot dilengkapi dengan teknologi termal yang dapat mendeteksi apakah masih ada titik panas di lokasi kebakaran. Jika tidak ada, itu berarti area tersebut aman. Setelah memastikan keamanan, barulah tim pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam untuk melakukan penanganan lebih lanjut," bebernya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]