WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aparat kepolisian menemukan serbuk mencurigakan saat menggeledah rumah terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan kini sedang menelusuri apakah bahan tersebut menjadi pemicu utama ledakan yang mengguncang sekolah itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan, sejumlah barang bukti telah disita polisi dari hasil penggeledahan, salah satunya serbuk yang diduga digunakan dalam peristiwa ledakan tersebut.
Baca Juga:
FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Polisi Temukan Pistol Mainan Bertuliskan Nama Teroris
“Terdapat sejumlah barang bukti yang disita polisi dari hasil penggeledahan itu. Salah satunya adalah serbuk yang diduga dijadikan pemicu ledakan di SMAN 72 Jakarta,” kata Bhudi Hermanto, Sabtu (8/11/2025).
Meski demikian, Bhudi belum memastikan apakah serbuk itu benar-benar merupakan bahan peledak yang digunakan pelaku, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
“Untuk barang bukti tadi serbuk, nanti kami sampaikan secara lengkap oleh Puslabfor. Karena memang secara investigasi ilmiah, pelaksanaan pengolahan barang bukti ini kewenangan di Puslabfor,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Turunkan Tim Gegana Usai Ledakan di Masjid Sekolah SMAN 72
Penggeledahan ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian penyelidikan terhadap kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta dengan tujuan menemukan persesuaian antara barang bukti yang disita dari rumah terduga pelaku dan yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Penggeledahan ini dari alat bukti yang ditemukan di TKP, merujuk untuk memilah persesuaian antara barang bukti pada saat penggeledahan dengan barang bukti yang ada di TKP,” kata Bhudi.
Kepolisian juga menegaskan masih perlu dilakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah serbuk-serbuk yang ditemukan di lokasi kejadian dan di rumah terduga pelaku berasal dari jenis yang sama.
“Ada beberapa bagian serbuk, makanya ini harus dijelaskan apakah serbuk-serbuk tersebut cocok atau sesuai dengan yang ada di TKP kan harus uji lab,” jelas Bhudi.
Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, tepatnya di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut keterangan sejumlah saksi, ledakan terdengar saat siswa dan guru sedang menunaikan salat Jumat di masjid sekolah.
Ledakan pertama terjadi ketika khotbah sedang berlangsung dan disusul oleh ledakan kedua yang berasal dari arah berbeda, menimbulkan kepanikan dan kerusakan di sekitar lokasi.
Akibat insiden tersebut, puluhan orang mengalami luka-luka, sebagian di antaranya menderita luka bakar dan luka akibat serpihan ledakan, sementara lainnya mengalami trauma akibat kepanikan.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku diduga merupakan salah satu siswa dari sekolah tersebut.
Informasi sementara menyebutkan, siswa itu sempat mengalami perundungan (bullying) yang diduga menjadi motif di balik aksi peledakan tersebut.
Selain itu, di lokasi juga ditemukan benda mirip senjata airsoft gun dan revolver yang setelah diperiksa ternyata hanya berupa mainan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]