WahanaNews.co, Lampung - Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan niatnya untuk mundur dari jabatannya dengan alasan menjaga independensi selama proses Pilpres 2024. Pengunduran dirinya akan disampaikan melalui surat resmi kepada Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat, setelah sebelumnya menjalani pertemuan dengan Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Mahfud berkomitmen untuk mengundurkan diri secara baik-baik, menghindari kesan 'tinggal gelanggang colong playu'.
Di sisi lain, pengunduran diri yang diumumkan langsung di sela kampanye akbar di Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2023), telah disepakati bersama dengan pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.
Baca Juga:
Ajudan Sebut Rekaman Suara Mirip Jokowi Terkait Ahmad Luthfi Dipastikan Hoaks
“Saya juga telah mengemas seluruh barang pribadi, dan telah siap keluar dari rumah dinas dan melepaskan seluruh fasilitas negara,” ungkapnya.
Mahfud menjelaskan keputusan itupun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan langkah mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.
Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud, mendukung sepenuhnya keputusan. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Mahfud berharap pengunduran diri ini bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar Pilpres berjalan adil dan jujur. “Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” simpulnya.
Sebagai informasi, dari tiga paslon peserta Pilpres 2024, terdapat calon yang masih menduduki jabatan sebagai menteri dan kepala daerah. Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang maju sebagai Capres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2 yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pernyataan Mahfud yang didampingi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid dan sejumlah perwakilan TPD ini diungkapkan di sebuah tempat bersejarah di Lampung Tengah. Tepatnya di depan Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Momen tersebut dirasa pas, sebab Pura Ulun Danu merupakan tempat sakral bagi warga Hindu di Lampung yang menyimbolkan permulaan hingga purnatugas yang dilakoni umat manusia secara baik dan setia.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Desa Swastika Buana, Made Rimbawan. Menurutnya, Pura Ulun Danu dijadikan tempat ritual masyarakat Hindu yang telah bermukim di Lampung sejak 1963 untuk meminta kesejahteraan.
Simbol Dewi Danu sebagai Ibu Umat Hindu menyiratkan perjuangan orang yang menjalankan tugas, dari permulaan hingga tuntas secara baik dan taat untuk masyarakat dan bangsa.
[Redaktur: Amanda Zubehor]