WahanaNews.co | Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mendampingi Ketua Umum Prabowo Subianto di acara pertemuan tertutup dengan sejumlah ulama-kiai kondang di salah satu restoran Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/12/2022).
Muzani mengatakan, dalam pertemuan tersebut Prabowo meminta doa restu kepada belasan ulama-kiai terkait rencana pencalonannya sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Muzani Ajak Warga Banten Setia Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Pak Prabowo menjelaskan kepada beliau bahwa proses demokrasi juga sekarang dalam proses berjalan. Karena itu seperti yang dimandatkan oleh partai, beliau mencoba terus ingin tetap memberi pengabdian yang baik untuk bangsa dan negara. Karena itu beliau berharap bisa mendapatkan restu, mendapatkan pangestu dari para kiai dan ulama untuk 2024," kata Muzani.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan dengan adanya pertemuan tersebut diharap basis pemilih Prabowo dan Gerindra bisa makin kuat di Jatim.
"Ini silaturahmi untuk ngalap berkah. Ya terus kami harapkan sebagai kekuatan yang dominan bagi kemajuan masyarakat Jatim, dan bagi perubahan-perubahan yang signifikan. Dan saya berharap Gerinda dapat kepercayaan dan perolehan suara yang lebih signifikan di Jatim baik untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, dan pilkada nanti," ucapnya.
Baca Juga:
Ongkos Naik Haji Turun Jadi Rp49 Juta, Muzani: Terima Kasih Kepada Presiden Joko Widodo
Muzani juga menceritakan, saat pertemuan dengan para ulama-kiai, Prabowo menegaskan komitmen Gerindra berkoalisi dengan PKB, termasuk urusan capres-cawapres yang akan dibahas dirinya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
"Ya beliau mengatakan bahwa sekarang ini Gerindra sudah berkoalisi, bekerja sama dengan PKB. Karena itu, di dalam salah satu poin kerja sama calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB ditentukan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Sehingga siapa saja yang disepakati kedua tokoh itu, tidak masalah," kata Muzani.
Pertemuan dengan belasan ulama-kiai membahas banyak hal di antaranya meminta masukan dari para ulama soal pertahanan negara.