WahanaNews.co | Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I/Bukit Barisan, Brigjen TNI Didied Pramudito, mendatangi Markas Komando (Mako) Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali, Padangsidempuan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (15/9/2021).
Dilansir dari situs resmi Yonif 123/Rajawali, kedatangan Kasdam I/Bukit Barisan adalah untuk melakukan Pemeriksaan Kesiapan Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Yonif 123/Rajawali.
Baca Juga:
Keluarga Korban Serangan Prajurit TNI di Deli Serdang Tuntut Keadilan
Dijelaskan bahwa ada 450 prajurit TNI Angkatan Darat anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/Rajawali akan segera diterbangkan ke Papua.
Pasukan yang berada di bawah komando Komandan Yonif (Danyonif) 123/Rajawali, Letkol Inf Goklas Pirtahan Silaban, akan menjalankan tugas di Bumi Cenderawasih selama sembilan bulan ke depan.
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, dalam amanat yang dibacakan Kasdam I/BB, memastikan bahwa Satgas Pamtas 123/Rajawali dalam kondisi siap.
Baca Juga:
Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan Kunjungi Tapteng untuk Penutupan TMMD Ke-120
Jika ada kekurangan dan kendala maka harus segera dilakukan koordinasi untuk melengkapi kekurangan agar bisa segera diberangkatkan.
"Apabila dalam pemeriksaan kesiapan masih ditemukan kekurangan dan kendala, segera lengkapi dan cari solusinya. Serta, adakan koordinasi dengan satuan terkait, agar satgas Yonif 123/RW siap diberangkatkan," bunyi amanat Pangdam I/Bukit Barisan.
Selain itu, Pangdam I/Bukit Barisan juga mengingatkan para anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/Rajawali agar menghindari segala bentuk pelanggaran.
Sebab, pelanggaran bisa berakibat fatal bagi prajurit itu sendiri dan mencoreng nama baik satuan khususnya, dan TNI pada umumnya.
"Ingat..! di pundakmulah nama baik satuan dan TNI dipertaruhkan," tegas Mayjen TNI Hassanudin.
Yonif 123/Rajawali bukan sembarang batalyon, mereka punya rekam jejak operasi yang sangar.
Pasukan ini pernah mencatat keberhasilan dalam merebut Bandara Udara Ocmorrow dari tangan pemberontak di Timor-timur pada 1976.
Pasukan Rajawali juga pernah dikerahkan ke Aceh untuk mengeliminasi adanya gejolak mantan Pemberontak Aceh Merdeka pada 2015.
Dengan segudang pengalaman tempur, Yonif 123/Rajawali diharapkan mampu mengeliminasi ancaman yang kemungkinan datang dari Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM). [dhn]