WahanaNews.co | Psikolog Klinis Liza Mariellly Djaprie menyoroti aksi keji Dhio Daffa Syahdilla atau DDS (22) yang membunuh keluarganya sendiri dengan racun sianida.
Liza menduga, faktor pelaku melakukan pembunuhan karena memiliki gangguan psikologis, yakni psikopatik atau bisa saja gangguan kepribadian psikotik.
Baca Juga:
Ketua DPRD Magelang Ajak Masyarakat Berpartisipasi Gunakan Hak Pilih di Pilkada
"Itu biasanya bisa karena memang dia memiliki gangguan psikologis, apakah dia punya gangguan kepribadian psikopatik (psikopat) atau gangguan kepribadian psikotik, mungkin ada halusinasi yang menyuruhnya menghabisi keluarganya, bisa juga," kata Liza dalam tayangan, Kompas TV, Kamis (1/12/2022).
Namun, dia juga menuturkan, aksi keji DDS juga kemungkinan dapat dipicu karena komunikasi konflik yang berkelanjutan.
"Bisa juga ini merupakan komunikasi konflik yang berkelanjutan, yang nampaknya baik-baik saja selama ini, namun terjadi ledakan yang luar biasa karena konflik tersebut tidak pernah terselesaikan," jelasnya.
Baca Juga:
Target Pajak KPP Pratama Magelang Capai 72 Persen Hingga Oktober 2024
Liza menerangkan, beberapa kasus gangguan psikologis memang bisa terlihat, yakni adanya kecenderungan perilaku maupun berpikir yang berbeda. Namun, lanjut dia, terkadang ada kasus yang tidak terlihat.
"(Gangguan psikologis tak terlihat), gangguannya tertutup, dia tampak masih berfungsi dengan baik, sosialisasi juga baik-baik saja, tapi ternyata mungkin misalnya menampung kemarahan luar biasa di dalam, ada yang namanya agresivitas terselubung," ujarnya.
"Jadi tertutup di dalam, kemudian (amarahnya) numpuk-numpuk, kemudian meledak. Ibaratnya kayak gas meledak itu, sudah tidak karu-karuan," imbuhnya.