WahanaNews.co | Dua penerbang pesawat latih TNI Angkatan Laut yang jatuh didapati meninggal dunia. Keduanya mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
Adapun dua penerbang tersebut yakni dari Letnan Satu menjadi Kapten Anumerta Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot dari Letnan Dua menjadi Letnan Satu Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.
Baca Juga:
35 Personel Naik Pangkat, Kapolres Nias Ingatkan Tanggungjawab Makin Berat
“Almarhum keduanya mendapatkan kenaikkan pangkat luar biasa yang tadi KEP-nya sudah turun barusan, tadi kita ajukan dan naik satu tingkat,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Pascakecelakaan tersebut, Yudo juga akan memberikan bantuan berupa uang duka kepada keluarga pilot dan kopilot.
“Santunan duka dari Asabri juga ada, tentunya dari AL sendiri juga ada. hamil iya,” ujar dia.
Baca Juga:
Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI, Adisura Firdaus Tarigan Kini Jabat Aslog Kasad Maruli Simanjuntak
Adapun gugurnya sang pilot pesawat Bonanza meninggalkan sang istri berinisial VI.
Saat ini, istri pilot tersebut tengah hamil anak pertama dan akan segera melahirkan bulan depan.
Yudo memastikan akan berupaya membantu semaksimal mungkin kepada keluarga kedua prajurit yang gugur.
“Tentunya kita tidak diam pasti akan membantu semaksimal mungkin,” imbuh dia.
Saat ini jenazah tengah disemayamkan di Wisma Perwira Juanda dan akan dimakamkan d Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).
Adapun Judistira merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62.
Sedangkan, Dendy merupakan Waki Komandan Pesawat Udara Flight II Ron 600.
Kedua penerbang meninggal dunia setelah pesawat yang mereka terbangkan jatuh dan tenggelam di Selat Madura, Rabu (7/9/2022).
Sehari berikutnya, KRI Soputan-923 berhasil menemukan kerangka pesawat dan jenazah kedua prajurit di sekitar 14-15 meter dari permukaan laut. [rin]